Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) menyatakan pihaknya dalam posisi netral atau tidak mendukung salah satu calon pada Pilkada DKI 2017.

"IPI sebagai induk organisasi netral, tetapi apabila ada jaringan santri atau pesantren, yang mendukung salah satu calon pilkada, dipersilakan," ujar Ketua Umum IPI KH Zaini Ahmad menanggapi pertanyaan pesantren dan pengurus soal sikap IPI dalam Pilkada DKI 2017 di Jakarta, Sabtu.

Pesantren yang mendukung salah satu pasangan calon, tutur dia, tidak dapat mengatasnamakan IPI, melainkan mendukung atas nama pondok pesantren atau jaringan santri masing-masing.

"Itu karena IPI membawahi ponpes dan tidak semua sama pilihan calonnya," kata Zaini.

Meski menyerahkan pilihan sepenuhnya kepada pondok pesantren, IPI mengimbau seluruh pesantren dan jaringan santri menentukan pilihannya dalam Pilkada DKI 2017.

"Semua individu pengurus IPI harus menentukan haknya memilih dan mendukung siapapun dalam pilkada," kata dia.

Pilkada DKI Jakarta 2017 diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Ketiga pasangan tersebut adalah petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar, dan Partai Hanura.

Kemudian, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan, PAN.

Pasangan ketiga adalah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Pewarta: Dyah DA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016