Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Seorang kakek bernama Syahril (60), tenggelam akibat terseret sampannya yang tenggelam di Sungai Cempaga Kecamatan Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng dan ditemukan meninggal dunia.

"Korban bercebur bermaksud menarik jukung (sampan) miliknya yang hendak karam akibat kemasukan air, tapi ternyata jukung itu sangat berat dan tenggelam. Beliau ikut terseret tenggelam," kata Penjabat Kepala Desa Sungai Paring, Nurul Mubin dihubungi dari Sampit, Jumat malam.

Saat kejadian sekitar pukul 17:30 WIB, warga Desa Sungai Paring RT 1 RW 1 itu baru pulang bekerja. Seperti biasa, dia menggunakan sampan karena transportasi sungai masih menjadi alat transportasi andalan masyarakat setempat.

Korban baru menyadari sampannya bocor dan banyak kemasukan air. Bermaksud menyelamatkan sampan agar tidak karam, korban kemudian bercebur dan berusaha berenang sambil menarik sampan ke arah pinggir sungai.

Belum sempat mencapai pinggir sungai, sampan karam dan tenggelam. Nahas, korban malah ikut terseret sampan yang tenggelam karena tidak sempat melepas tali sampan yang terlilit di tangannya.

Jali, warga setempat sempat menyaksikan detik-detik korban tenggelam bersama sampannya. Dia berlari ke arah sungai ketika mendengar teriakan korban yang meminta tolong, namun kejadian itu begitu cepat sehingga dia tidak sempat memberi pertolongan.

Warga kemudian beramai-ramai membantu mencari korban. Sekitar pukul 19:45 WIB, jasad korban ditemukan dengan kondisi tangan masih terlilit tali sampan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Sutoyo mengatakan, tim gabungan langsung bergerak menuju lokasi setelah mendapat laporan. Dibutuhkan waktu tempuh sekitar satu jam dari Sampit untuk mencapai lokasi kejadian.

"Jasad korban ditemukan oleh penyelam tradisional. Setelah mengetahui korban sudah ditemukan, empat anggota rescue Damkar dan beberapa anggota SAR tidak sempat sampai di lokasi dan kemudian diperintahkan balik kanan," kata Sutoyo.

Jenazah korban sudah dievakuasi dan kini disemayamkan di rumah duka. Korban rencananya dikebumikan Sabtu pagi.

Pewarta: Norjani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016