Teheran (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Iran pada Selasa (26/7) membantah tuduhan Amerika Serikat bahwa tiga mata-mata Al Qaeda berada di Iran untuk membantu memindahkan dana dan senjata di kawasan Timur Tengah menurut media pemerintah.

Kementerian Keuangan Amerika Serikat pada Rabu pekan lalu mengumumkan pemberian sanksi terhadap tiga anggota senior Al Qaeda, menyebut mereka berbasis di Iran dan menjalankan peran logistik penting untuk kelompok itu.

Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi, menegaskan bahwa pemerintah tidak mengetahui keberadaan mereka.

"Republik Islam Iran tidak punya informasi mengenai keberadaan orang-orang itu di wilayahnya," katanya kepada stasiun televisi IRIB.

"Pemerintah Amerika Serikat, alih-alih mengeluarkan pernyataan umum, semestinya memungkinkan koordinasi internasional untuk memerangi kelompok-kelompok teroris dengan berbagi informasi yang akurat."

"Iran tetap bertekad memerangi kelompok-kelompok teroris," tambah dia.

Kementerian Keuangan Amerika Serikat menyebut tiga anggota Al Qaeda yang menjalankan operasi di Iran terdiri atas Faisal Jassim Mohammed al-Amri al-Khalidi, Yisra Muhammad Ibrahim Bayumi dan Abu Bakr Muhammad Muhammad Ghumayn.

Menurut Kementerian Keuangan Amerika Serikat, Khalidi (31), warga negara Arab Saudi kelahiran Kuwait, merupakan "bagian dari generasi baru" mata-mata Al Qaeda yang berpartisipasi dalam rapat petinggi kelompok tersebut sebagai ketua komisi militer pada Mei 2015.

Bayumi (48), warga Mesir, adalah anggota veteran Al Qaeda yang terlibat dalam penggalangan dan pengerahan dana bagi kelompok tersebut.

Sementara Ghumayn (35), warga Aljazair, mengambil alih urusan pendanaan dan komando anggota Al Qaeda di Iran tahun lalu menurut laporan Kementerian Keuangan Amerika Serikat yang dikutip kantor berita AFP.(ab/)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016