Semarang (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang melakukan pengecekan dan perbaikan beberapa gerbong kereta api (KA) menyambut masa angkutan Lebaran 1437 Hijriah.

"Biasanya, (komponen, red.) yang paling sering habis adalah bagian rem. Makanya, kami lakukan pengecekan," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Gatut Sutiyatmoko di Semarang, Kamis.

Pengecekan dan perbaikan, lanjut dia, dilakukan secara menyeluruh dalam kesatuan sistem roda KA, mulai pemegasan, pengereman, dan keseluruhannya sebagai pendukung rangka dasar badan kereta.

Menurut dia, perawatan gerbong KA itu dilakukan selama dua minggu di Depo Kereta Semarang Poncol, namun apabila kerusakannya cukup parah akan dikirim ke Balai Yasa Tegal untuk diperbaiki.

Ia menyebutkan saat ini masih ada enam KA yang menjalani perawatan di Depo Kereta Poncol Semarang dan ditargetkan seminggu lagi perbaikan sudah selesai sehingga siap melayani angkutan Lebaran.

"Setelah perawatan dan perbaikan komponen roda, dilanjutkan dengan perawatan untuk perangkat kaca dan kursi. Selesai eksterior dibenahi, baru ke pemeliharan toilet, dan sebagainya," katanya.

Selain itu, Gatut mengatakan instalasi kelistrikan tak luput dari pemeriksaan agar selama melayani angkutan Lebaran tidak terjadi "trouble" yang diakibatkan oleh persoalan kelistrikan.

Yang jelas, kata dia, seluruh bagian KA tidak luput dari pengecekan untuk memastikan kondisinya siap untuk melayani penumpang pada arus mudik dan arus balik yang menggunakan angkutan KA.

"Untuk mengantisipasi gangguan dan kerusakan, ada kereta penolong di Depo Semarang Tawang dan Tegal. Masing-masing depo punya sehingga bisa langsung diperbantukan jika terjadi kerusakan," katanya.

Demikian pula untuk kesiapan jalur rel, lanjut dia, PT KAI Semarang menerjunkan personel untuk memeriksa kondisi jalan rel selama dua kali dalam sehari, yakni pagi hari dan malam hari.

"Dua petugas kami terjunkan untuk melakukan penyusuran track dan memeriksa rel. Misalnya, ada pengait bantalan rel yang hilang, dan sebagainya sehingga bisa langsung diantisipasi," pungkasnya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016