Kenapa 80 ribu? Karena target pergantian periode sebelumnya, sebanyak 50 ribu pada 2015 tidak tercapai. Tidak tercapai karena meteran di bawah keramik atau di dalam ruangan setelah rumah pelanggan direnovasi."
Surabaya (ANTARA News) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya menargetkan mengganti 80 ribu unit meteran yang usianya lebih dari lima tahun pada 2016.

Corporate Secretary PDAM Surya Sembada Surabaya Sayid M Iqbal, di Surabaya, Minggu, untuk periode pergantian meteran mulai Mei hingga November 2016 ditargetkan ada 80 ribu unit.

"Kenapa 80 ribu? Karena target pergantian periode sebelumnya, sebanyak 50 ribu pada 2015 tidak tercapai. Tidak tercapai karena meteran di bawah keramik atau di dalam ruangan setelah rumah pelanggan direnovasi," katanya.

Menurut dia, pihaknya menekan tingkat kehilangan air. Selain melakukan sweeping dan menerima laporan pencurian air, salah satu perusahaan pelat merah milik pemkot ini juga melakukan pergantian meteran pelanggan.

Pergantian meteran sambungan rumah (SR) ini gratis. Meteran yang usianya lebih dari lima tahun menjadi target penggantian. Kalau sebelumnya berwarna biru, untuk badan meteran dengan segel meteorologi ini berwarna merah.

Secara persentase, target pergantian 80 ribu meteran ini merupakan 15 persen dari total 540 pelanggan. Dari upaya pergantian meteran melalui program meterisasi dan sweeping serta tindaklanjuti laporan pencurian dan perbaikan saluran yang bocor ini, ada tingkat kehilangan air yang bisa ditekan, yang otomatis menekan kerugian perusahaan.

"Tahun 2015 nilai kerugian yang bisa ditekan akibat hilangnya air mencapai hampir 2 miliar," ujarnya.

Meterisasi berupa pergantian meteran, menurut Iqbal, gratis karena program PDAM. Berbeda dengan pemindahan metera yang berbayar.

Manajer Sekretariat dan Humas PDAM Surya Sembada Ari Bimo Sakti, menambahkan, pelanggan tidak akan dikenakan biaya sedikitpun kendati meteran dalam bak kontrol yang tempatnya sempit atau tertutup keramik. Pihak PDAM tetap akan membongkarnya.

"Petugas yang mengganti meteran dilengkapi kartu identitas. Kalau ada petugas memungut biaya, laporkan ke kita, dan akan kita tindak," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016