Putussibau, Kalbar (ANTARA News) - Dinas Perikanan Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan kerjasama MoU dengan Kepala Pusat Penelitian Kelautan dan Perikanan (Kapuslitbang) Jakarta Pusat untuk pengembangan ikan Semah dan ikan Botia.

"Kesepakatan tersebut dilakukan karena kedua ikan tersebut memiliki potensi ekonomis serta diminati luar negeri," kata Kepala Dinas Perikanan Kapuas Hulu, Risma di Putussibau, Jumat.

Menurut dia, ikan Semah akan di budidayakan di Balai Beni Ikan (BBI) Klansin, Kapuas Hulu. Sedangkan untuk ikan Botia akan ada penampungan sementara sebelum ikan tersebut diekspor.

Harga ikan Semah mencapai jutaan rupiah, dan itu benar-benar potensi Kapuas Hulu yang perlu kita kembangkan dengan membudidayakannya sehingga ikan tersebut tidak punah," ujarnya.

Selain itu, dia juga menyampaikan dalam MoU tersebut ada juga restoking dan pemijahan, sebab selama ini Kapuas Hulu memperoleh benih ikan dari alam, "Kita perlu belajar dari daerah lain, karena memang potensi ikan Kapuas Hulu sangat luar biasa, tidak hanya arwana, namun Semah dan Botia juga banyak diminati luar negeri," tutur Risma.

Selain itu, dia juga mengatakan untuk ke depan akan dilakukan restoking untuk mengembalikan populasi ikan air tawar Kapuas Hulu yang sudah langka seperti, ikan belida yang merupakan salah satu bahan untuk "Kerup Basa" makanan khas Kapuas Hulu.

"Harapan kita potensi ikan asal Kapuas Hulu dapat tergali dengan maksimal selain untuk Pendapatan Asli Daerah juga untuk kesejahteraan masyarakat Kapuas Hulu," harap Risma.

Pewarta: Timotius
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016