Selama sepuluh tahun terakhir, ribuan kapal-kapal dari negara tetangga mengambil ikan di laut kita."
Gorontalo (ANTARA News) - Dari 3.500 kapal nelayan yang dibagikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Indonesia, Provinsi Gorontalo mendapatkan jatah sebanyak 214 kapal, kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

"Saya kaget angka untuk Gorontalo besar sekali, tapi tadi Pak Wagub sudah bilang kalau bisa dibulatin 250 unit untuk Gorontalo. Kapal ini akan kami bagikan tahun 2016," ujarnya saat berkunjung ke Pelabuhan Perikanan Inengo, Kabupaten Bone Bolango.

Menurut dia, kapal itu dibagikan untuk membantu nelayan mendapatkan ikan lebih banyak, sehingga bukan nelayan asing yang menikmati ikan-ikan di perairan Indonesia.

"Selama sepuluh tahun terakhir, ribuan kapal-kapal dari negara tetangga mengambil ikan di laut kita. Setiap hari, sepanjang tahun. Yang parah lagi, mereka pakai bahan bakar minyak dari kita," ungkapnya.

Ia menambahkan, nelayan Indonesia seringkali kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, sementara kapal asing membawa ribuan ton BBM subsisi untuk mencuri ikan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Sutrisno, mengatakan saat ini pihaknya memiliki 21 kapal penangkap ikan yang mendaratkan hasil lautnya di Pelabuhan Kwandang, Inengo, Tilamuta dan Gentuma.

Sedangkan, menurut dia, alat tangkap yang paling banyak digunakan adalah pukat cincin (purse seine) dan hand line tuna.

Ia menjelaskan, Gorontalo memiliki potensi kelautan yang besar, dengan hasil perikanan terbesar dari budidaya perikanan darat sebesar 115.477,39 ton atau 54,36 dari keseluruhan produksi yakni 212.427,50 ton.

"Hasil perikanan laut sebesar 95.991 ton dengan 8.413 rumah tangga perikanan," ujarnya.

Sutrisno menambahkan, dalam kurun 2011-2015 produksi perikanan di daerah itu naik 8,38 persen dengan rata-rata produksi 92.494 ton.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016