Bukittinggi (ANTARA News) - Jenazah Rahmad (8), seorang bocah yang dilaporkan tertimbun tanah longsor di Ngarai Sianok, Bukittinggi, Sumbar, Sabtu sekira pukul 15.00 WIB ditemukan setelah empat hari pencarian. Informasi dihimpun ANTARA dari lokasi kejadian di Ngarai Sianok menyebutkan, bocah tersebut ditemukan di dekat ujung jembatan tidak jauh dari tempat ia bermain saat bencana terjadi. Masyarakat setempat yang menemukan korban, langsung membawa jenazah anak itu ke RSUD Ahmad Mukhtar untuk diidentifikasi. Rahmad disebutkan bermain-main di sisi Sungai Batang Sianok, saat gempa terjadi yang disusul tanah longsor dari atas ngarai dan menimbun pelajar kelas I SD Sianok itu. Upaya pencarian korban oleh warga dilakukan manual, dengan kewaspadaan tinggi mengingat longsoran-longsoran kecil masih terus turun dari atas ngarai disertai debu. Pengalian tanah longsor selain untuk mencari korban juga sekaligus untuk menyingkirkan tanah yang menimbun alur sungai Batang Sianok. Guncangan gempa 5,8 skala richter diikuti beberapa gempa susulan, telah menimbulkan tanah longsor di Ngarai Sianok, satu objek wisata unggulan Sumbar. Sedikitnya terdapat 40 titik longsoran di Ngarai Sianok diikuti hujan debu beterbangan hingga ke pusat Kota Bukittinggi. Ngarai Sianok, satu lembah curam posisinya memanjang dan berkelok-kelok dari Selatan Ngarai Koto Gadang sampai di Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir di Nagari Palupuh, Agam serta memiliki pesona pemandangan yang indah. Ngarai ini memiliki kedalaman sekitar 100 meter membentang sepanjang 15 kilometer. Patahan-patahan Ngarai membentuk dinding yang curam, bahkan ada yang tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau, hasil gerakan turunnya kulit bumi (sinklinal) di masa lalu. Di bawah Ngarai mengalir Sungai Batang Sianok berair jernih dan terdapat hamparan persawahan menghijau dan perkebunan rakyat di antara dua ngarai.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007