"Dengan hadirnya kedua aplikasi ini, kami berharap dapat menghubungkan lebih banyak calon pengantin dengan vendor pernikahan," kata co-founder dan CEO Bridestory, Kevin Mintaraga, dalam keterangan tertulis, Jumat.
Aplikasi pertama bernama Bridestory yang memuat jutaan inspirasi dari 15.000 vendor pernikahan di lebih dari 50 negara. Aplikasi ini ditujukan memudahkan calon pengantin merencanakan pernikahan mereka.
Yang kedua yaitu Bridestory Pro. Aplikasi bisnis ini ditujukan bagi vendor pernikahan untuk mengatur profil dan korespondensi mereka dengan calon pengantin.
Co-founder dan Chief Technology Officer Bridestory, Doni Hanafi, mengatakan pesatnya pertumbuhan pengguna smartphone mengharuskan setiap perusahaan untuk mengembangkan aplikasi mobile.
"Data kami menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen pengguna mengakses situs Bridestory melalui mobile device," kata Hanafi.
Salah satu fitur terbaru yang dihadirkan dalam aplikasi ini adalah Inspiration Board. Para calon pengantin dapat membuat mood board pernikahan yang dapat dibagikan melalui email dan media sosial.
Selain itu mereka juga dapat terhubung dengan vendor pernikahan di balik inspirasi tersebut.
Di samping itu, calon pengantin juga dapat melihat daftar harga dan ulasan dari setiap vendor, serta mengirimkan pesan instan ke vendor yang mereka sukai.
Sementara Bridestory Pro merupakan solusi bagi vendor pernikahan dalam mengelola profil dan portfolio mereka, serta merespon berbagai pertanyaan dari calon pengantin melalui smartphone.
"Setidaknya ada 100.000 business leads yang diterima oleh vendor Bridestory setiap bulannya," ujar Hanafi.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
