Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar kinerja sektor pariwisata dipercepat mulai tahun ini agar akselerasinya mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas (ratas) dengan topik Rencana Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba dan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.

"Di tahun 2016 saya minta pertumbuhan di sektor pariwisata bisa dipercepat dan kita akselerasi dan juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Pada sektor itu, Presiden melihat bahwa usaha menengah dan usaha kecil juga bisa ikut berkembang.

Selain itu industri kreatif juga bisa semakin berkembang sehingga banyak lapangan kerja baru tercipta.

"Saya minta Menteri Pariwisata untuk melakukan percepatan di 10 destinasi wisata prioritas," katanya.

Langkah percepatan akselerasi pariwisata dilakukan antara lain dengan mengembangkan 10 destinasi wisata prioritas (Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Toba, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai, dan Tanjung Kelayang) menggunakan konsep "single destination single management".

"Diperlukan sebuah kecepatan terobosan baik regulasi maupun pekerjaan-pekerjaan di lapangan sehingga hasilnya segera bisa kita nikmati," katanya.

Pada kesempatan itu, khusus dibahas pengembangan Danau Toba agar konektivitas dan aksesibilitasnya diperkuat.

"Aksesibilitas baik yang berkaitan dengan pelabuhan dengan bandara dengan jalan, saya lihat dua minggu yang lalu atau tiga minggu lalu sudah dilakukan kunjungan ke Danau Toba oleh Pak Menko Maritim, Menteri PUPR, dan Menpar," kata Presiden.

Kepala Negara berharap hal itu bisa segera ditindaklanjuti di lapangan.

"Saya juga menekankan agar disiapkan branding untuk pemasarannya, pelayanan-pelayanan yang berstandar internasional, atraksi seni budaya dengan koreografi yang baik, desain yang menarik yang mempunyai kelas," kata Presiden.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016