Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat, Jumat, menyetujui penjualan tiga pesawat mata-mata nirawak Global Hawk ke Jepang sebagaimana perubahan kebijakan militer Tokyo dalam menghadapi napsu kelautan Tiongkok.

Jika Kongres tidak ikut campur dengan menangguhkan kesepakatan anggaran sebulan sebesar 1,2 miliar dolar AS, perusahaan raksasa pertahanan AS Northrop Grumman akan memasok pesawat tanpa pilot itu dan sensor satuan tempurnya.

Badan Kerja Sama Keamanan dan Pertahanan AS mengatakan bahwa penjualan pesawat nirawak jenis RQ-4, yang secara luas sudah digunakan pasukan AS, tidak akan mengubah keseimbangan militer di kawasan itu.

Namun, itu memungkinkan sebagian besar sekutu AS lebih baik dalam melakukan ronda udara.

"Persetujuan penjualan RQ-4 secara signifikan akan menambah kemampuan Jepang dalam hal intelijen, pengawasan, dan pengintaian serta membantu menjamin kemampuan Jepang dalam melanjutkan pengawasan dan mengurangi ancamana di kawasan," katanya.

Di bawah Perdana Menteri Shinzo Abe, Jepang membangun Pasukan Bela Diri untuk mengimbangi kebangkitan Tiongkok dan memainkan peran yang lebih bagus sebagai sekutu AS.

Negara tersebut secara resmi pasif sejak kekalahannya dalam Perang Dunia II dan hanya pada bulan September ketika Tokyo mengesahkan undang-undang tentang pengerahan pasukan melawan pihak asing.

Banyak masyarakat Jepang gelisah dengan perubahan tersebut, namun pekan ini pemerintahan Abe kembali memperkuat kebijakannya yang mendapat reaksi keras dari publik atas dukungan kebijakan AS mengerahkan kapal perangnya di perairan di Laut Tiongkok Selatan, meskipun masih dalam sengketa. Demikian laporan AFP.

(Uu.M038/B002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015