Jakarta (ANTARA News) - Go-Mart, fitur layanan belanja dari aplikasi Go-Jek, diyakini akan mengubah pola belanja masyarakat, kata CEO dan co-founder Go-Jek Nadiem Makarim di Jakarta, Kamis. 

Faktor jarak dan waktu yang jadi kendala bagi calon pembeli untuk belanja ke suatu toko dapat teratasi melalui layanan yang telah berjalan selama sebulan. 

"Banyak retailer yang hanya jualan di toko dan kehilangan transaksi karena orang malas ke toko," kata Nadiem. 

Artinya, penjualan pun bisa meningkat dengan hadirnya pembeli potensial yang kini dapat bertransaksi melalui aplikasi. 

Retailer juga terbebas dari risiko dari toko yang menerapkan sistem penjualan online. Mereka tak harus repot membuat dan mengelola situs serta membangun gudang penyimpanan barang khusus untuk pengiriman online. 

Pembeli juga tak perlu menunggu berhari-hari sebelum barang yang dipesan tiba karena Go-Mart mengirimkannya saat itu juga dengan estimasi waktu 90 menit. 

Layanan ini diharap Nadiem dapat menjadi solusi untuk mempermudah warga perkotaan yang kerap terjebak kemacetan, termasuk saat akan berbelanja. 

Nadiem menambahkan dia akan menemani Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat pada Sabtu mendatang untuk memaparkan bagaimana perusahaan lokal dapat membuat inovasi kelas dunia. 

"Biar investor tertarik ke sini dan mau berinvestasi membantu founder lokal," imbuh dia. 

Saat ini telah ada 200.000 pengemudi Go-Jek di 10 kota Indonesia. Aplikasi Go-Jek telah diunduh sebanyak 6,1 juta kali dengan rata-rata unduhan puluhan ribu per hari.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015