Setiap menitnya, ratusan butiran uranium diproduksi dengan mesin berteknologi tinggi kami ini."
LKBN Antara dan puluhan wartawan dari sejumlah negara yang tergabung dalam program "Generation Next" berkesempatan masuk ke dalam pabrik bahan bakar nuklir Mashinostroitelnya Zavod di Elektrostal, Moskow, akhir September lalu.

Jarak pabrik itu sekitar 58 kilometer dari pusat kota Moskow. Untuk masuk ke kawasan tersebut, harus melewati pemeriksaan yang ketat. Petugas keamanan berseragam POCATOM, berarti Rosatom, yang memeriksa paspor dan visa para pengunjung.

Begitu tiba di kawasan pabrik, pengunjung diberikan pengarahan terlebih dahulu mengenai peraturan keselamatan pabrik. Pengunjung harus menggunakan masker, jas pelindung, pelindung sepatu, pengukur radiasi, dan pelindung kepala.

Selama kunjungan, pengunjung tak diperkenankan untuk memotret dan merekam. Sejumlah alat komunikasi yang biasanya akrab dengan para wartawan pun harus ditinggalkan di dalam bus dan digantikan dengan buku catatan.

Kepala Produksi Butiran Bahan Bakar Nuklir Dmitry Orlov yang mendampingi kami menjelaskan semua itu harus dikenakan untuk melindungi dari radiasi uranium di kawasan tersebut. Misalnya, masker digunakan untuk melindungi paru-paru pengunjung.

Pipa-pipa berukuran sedang terpasang hampir di setiap sudut pabrik.

Pabrik tersebut dijalankan secara otomatis dan menggunakan teknologi canggih serta terbarukan. Hanya ada beberapa petugas yang tampak di kawasan tersebut.

Dmitry menjelaskan terdapat beberapa tahapan produksi bahan bakar nuklir yang dimulai dari proses pengayaan uranium.

"Uranium dari alam tidak bisa langsung dipergunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) karena sebagian besar atau 99,3 persen adalah isotop Uranium-238 yang berat sehingga sulit dilakukan reaksi fisi dalam PLTN," terang Dmitry.

Reaksi fisi atau pembelahan atom unsur lebih mudah terjadi pada isotop yang lebih ringan yakni Uranium-235 yang persentasenya hanya 0,72 persen.

Pengayaan uranium inilah yang akan meningkatkan persentase Uranium-235 mencapai 3 hingga 5 persen.

Pengayaan uranium terjadi saat produksi bubuk uranium. Tahapan selanjutnya bubuk uranium tersebut ditekan dengan tekanan tinggi dan diubah menjadi butiran atau "pellet".

"Setiap menitnya, ratusan butiran uranium diproduksi dengan mesin berteknologi tinggi kami ini," kata Dmitry mantap.

Selanjutnya, butiran uranium tersebut dimasukkan ke dalam batangan, dan kemudian batangan tersebut batangan tersebut dirakit membentuk heksagonal, serta dikemas menjadi bahan bakar siap pakai.

Kuasai 17 Persen Pasar
Perusahaan tersebut memproduksi bahan bakar untuk berbagai jenis reaktor daya asal Rusia, seperti Reaktor Moderator Grafit Pendingin Air Didih (RBMK), Neutron Cepat (BN), Reaktor Air Tekan (PWR) dan Reaktor Air Didih (BWWR), EGP-6 (versi kecil dari reaktor RBMK), serta Reaktor Air Tekan (VVER 440 dan VVER 1000).

"Misalnya, untuk bahan bakar VVER 440 terdapat 87.600 butir bahan bakar nuklir," kata Kepala Departemen Rancangan PAO "MSZ" Petr Aksenov.

Pabrik tersebut didirikan pada tahun 1917, sementara produksi bahan bakar nuklir dimulai sejak 1954.

Setiap bahan bakar nuklir tersebut bisa bertahan hingga satu tahun, satu setengah tahun, tiga tahun, bahkan lima tahun.

"Semuanya tergantung pada permintaan pelanggan. Kami membuat lamanya ketahanan bahan bakar tergantung pada apa yang pelanggan inginkan," terang Aksenov.

Aksenov menjelaskan bahwa pihaknya berupaya membuat bahan bakar nuklir yang seefesien mungkin.

Selain memproduksi bahan aktif, perusahaan tersebut juga memproduksi bahan pasif atau "adsorbent" yang berfungsi untuk mengontrol reaksi yang terjadi di reaktor.

"Adsorbent" tersebut berguna untuk memperlambat tahapan reaksi. Akan tetapi produksinya tersebut dilakukan di pabrik yang berada di tempat lain.

"Perusahaan kami mempunyai standar internasional untuk kualitas, lingkungan, keamanan dan keselamatan yang tinggi sesuai dengan peraturan Badan Atom Dunia (IAEA)."

Mashinostroitelnya Zavod merupakan pabrik bahan bakar nuklir yang tergabung dalam TVEL. TVEL juga bagian dari BUMN Nuklir Rusia, Rosatom, yang menguasai 17 persen dari pasar bahan bakar nuklir dunia dan satu-satunya negara yang mempunyai sistem aktif dan pasif dalam sistem keamanan PLTN.

TVEL khusus memproduksi bahan bakar nuklir dan komponennya. Setiap satu dari enam bahan bakar reaktor daya di dunia dipasok oleh TVEL.

Perusahaan itu memasok bahan bakar dari 76 reaktor di 15 negara di dunia. Selain itu, TVEL memasok bahan bakar nuklir untuk 30 reaktor daya eksperimental atau riset di Rusia dan luar negeri, dan untuk reaktor penggerak armada Rusia.

Perusahaan tersebut juga memproduksi berbagai macam produk non-nuklir, termasuk kalsium, lithium, zirkonium, dan sebagainya.

Rosatom merupakan BUMN nuklir Rusia, yang memasok 33 persen kebutuhan listrik wilayah Rusia yang terletak di Benua Eropa. Rosatom menempati posisi kedua dalam percaturan generasi nuklir global.

Rosatom juga berada pada posisi teratas dalam pasar global untuk teknologi nuklir terbarukan, serta di peringkat pertama dalam pembangunan konstruksi simultan, juga posisi kedua dalam pengelolaan uranium dan posisi ketiga dalam ektraksi uranium dalam skala global.

Pada pengayaan nuklir, Rosatom meraih 36 persen pada pasar pengayaan uranium. Portofolio perusahaan tersebut dalam 10 tahun lebih dari 100 miliar dolar AS. Setidaknya ada 38 unit Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang terdiri atas 29 PLTN di luar Rusia yang akan segera dikerjakan.

Oleh Indriani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015