Brisbane (ANTARA News) - Ingkar janji, empat tahun salah urus manajemen, ketiadaan respek dari pemain dan staf merupakan alasan cukup agar Bakrie Group hengkang dari Brisbane Roar.

Permintaan hengkang itu diutarakan oleh fans dalam sebuah forum diskusi yang digelar fans Brisbane Roar pada Rabu malam, sebagaimana dikutip dari laman sbs.com.au.

Permintaan itu dicetuskan di hadapan panel perwakilan Bakrie, dalam hal ini Rahim Soekasah dan Denis Djamaoeddin, kepala Liga Australian (A-League) Damien de Bohun, Ketua eksekutif Roar David Pourre dan pandit Fox Sports Mark Bosnich.

Pesan dari forum diskusi itu mengutarakan keprihatinan fans atas prestasi dan pengelolaan manajemen Brisbane Roar. Jaimee Steuart, sebagai suporter sejati Brisbane Roar, secara gamblang mengutarakan keprihatinannya dalam forum diskusi malam itu.

"Semua telah mendengar bahwa masa tenggatnya Januari. Ini yang membuat saya merasa bahwa mereka merasa menjadi sasaran untuk segera menjual klub."

"Waktu terus berlalu, tidak jelas benar apa yang akan terjadi kemudia. Hanya saja ada keinginan dan keprihatinan yang ditunjukkan oleh banyak anggota fans."

"Di mata saya, tidak ada yang menyatakan bahwa situasi sesudah Januari 2016, klub akan stabil secara finansial."

Pernyataan itu dilatarbelakangi oleh peristiwa yang menerpa klub lantaran pembayaran gaji para pemain dan staf tidak tepat waktu. Pemain terbaik Roar Luke Brattan kemudian hengkang. Peristiwa ini membuat kepercayaan suporter menjadi melorot.

Perselisihan antara dewan Roar dan mantan pelatih Mike Mulvey akhirnya dipecat. Ada sumber menyebutkan bahwa keputusan dewan itu justru membuat mismanajemen pengelolaan klub.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015