Beirut (ANTARA News) - Uni Eropa pada Jumat (4/9) kembali menyampaikan harapannya bahwa presiden baru akan dipilih tanpa penundaan lagi, dan mendesak Parlemen Lebanon agar mengesahkan peraturan yang mendesak termasuk peraturan baru pemilihan umum.

"Semua duta besar kembali menyampaikan harapan Uni Eropa bahwa presiden baru akan dipilih tanpa penundaan lagi dan parlemen akan dengan cepat mengajukan peraturan yang mendesak, termasuk peraturan baru pemilihan umum dengan pandangan bagi pemilihan anggota dewan legislatif," kata Maciej Golubiewski, Kuasa Usaha Delegasi Uni Eropa untuk Lebanon.

Ia mengeluarkan pernyataan tersebut setelah pertemuan para duta besar Uni Eropa untuk Lebanon dengan Perdana Menteri Tammam Salam di Grand Serail, demikian laporan Xinhua.

Menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh Uni Eropa, selama pertemuan itu para duta besar Uni Eropa menyampaikan dukungan kuat buat Salam dalam upayanya "untuk menjaga kestabilan pemerintah dan fungsinya sehubungan dengan kebuntuan politik yang terus berlangsung dan kevakuman presiden".

Kebuntuan di parlemen berlangsung dengan latar belakang protes jalanan yang dipicu oleh kekecewaan warga mengenai pemungutan sampah, namun sejak saat itu berkembang menjadi kemarahan di kelas politik Lebanon.

Siaran pers Uni Eropa menambahkan, "Mereka menggarisbawahi dukungan Uni Eropa buat hak rakyat Lebanon untuk berkumpul dan menyampaikan petisi kepada pemerintah mereka bagi pelaksanaan efektif ketentuan hukum dan transparansi dalam kebijakan masyarakat."

Semua diplomat Uni Eropa menekankan bahwa rakyat "memiliki hak untuk memperoleh layanan dasar, memiliki pemerintah yang bertanggung jawab dan lembaga negara yang berfungsi".

Pada Rabu (2/9), Dewan Keamanan PBB menyeru Parlemen Lebanon agar memilih presiden baru untuk membantu meredakan krisis politik yang telah menyulut protes di jalan.

Setelah mendengar laporan dari utusan PBB Sigrid Kaag, semua 15 anggota Dewan menyampaikan dukungan untuk Pemerintah Lebanon, kata Duta Besar Rusia Vitaly Churkin kepada wartawan.

Anggota Dewan menyeru Parlemen Lebanon "agar bertemu dan memilih presiden sesegera mungkin untuk mengakhiri ketidakstabilan konstitusi", kata Churkin --yang negaranya memangku jabatan Presiden Dewan Keamanan PBB untuk September.
(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015