Jakarta (ANTARA News) - Kombinasi keringat di sekitar kepala, kemudian minyak dan kotoran bisa menjadi salah satu penyebab rambut menjadi lepek.

"Kulit kepala secara alami akan mengeluarkan keringat, minyak alami. Bila ini tercampur juga dengan kotoran bisa menyebabkan rambut menjadi lepek," ujar Research and Development Unilever Indonesia, Tbk, Vivi Tri Andari, di Jakarta, Selasa.

Di samping itu, ada tipe rambut tertentu yang bisa menjadi mudah lepek, yakni tipikal rambut halus yang ukuran diameternya sepertiga lebih kecil dari ukuran rambut normal. Kondisi ini biasanya diturunkan secara genetik.

"Tipe rambut yang helaiannya sangat halus, biasanya mudah sekali lepek. Apalagi bila di ujung rambut kering karena terlalu sering menggunakan alat catok," kata dia.

Selain itu, rambut lepek juga bisa disebabkan kesalahan dalam memilih produk perawatan rambut.

"Salah memilih produk bisa membuat rambut lepek dan berminyak, makanya pemilihan produk harus tepat," tutur Vivi.

Bila lepek, lanjut Vivi, sebaiknya aplikasikan kondisioner setelah keramas hanya di batang rambut, jangan di kulit kepala. Di samping itu, mereka yang mengalami rambut lepek bisa mengaplikasikan produk perawatan rambut yang sesuai dengan kondisi rambut lepek.

"Aplikasikan kondisioner hanya di batang rambut atau aplikasikan dua per tiga dari panjang rambut. Khusus untuk mereka kulit kepalanya berminyak, kondisioner bisa memperparah jumlah minyak," kata dia.

Sementara itu, Brand Manager Dove Hair PT Unilever Indonesia Tbk Leidya Leksokumoro mengungkapkan, berdasarkan riset bersama lembaga riset independen, diketahui rambut lepek menjadi salah satu masalah yang dialami perempuan.

Hasil riset mengungkapkan, dari 501 orang perempuan berusia 25-40 tahun di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya dan Medan, sekitar 8 dari 10 orang mengalami dilema rambut.

Mayoritas berpendapat mereka tidak dapat memiliki rambut lembut ternutrisi dan tidak lepek sekaligus.

Hasil riset juga menjelaskan, 55 persen perempuan Indonesia yang mengalami dilema rambut merasa khawatir akan keindahan rambutnya. Sementara yang lainnya merasa tidak percaya diri dan malas untuk beraktivitas.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015