Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) B Didik Prasetyo mengatakan dalam rangka pengembangan usaha ke depan perseroan akan kembali menjadi "investment holding" atau sebagai kelompok usaha investasi.

"Dengan menjadi RNI Holding, perusahaan bisa lebih fokus berpikir tentang hal-hal yang strategis ke arah pengembangan perusahaan secara grup," kata Didik Prasetyo, di sela acara buka puasa bersama dan perkenalan direksi baru RNI, di Jakarta, Kamis.

Didik yang baru diangkat sebagai nakhoda RNI pada 23 Juni 2015 ini menjelaskan RNI sebagai investment holding maka RNI akan memberikan kewenangan penuh untuk anak perusahaan menjalankan kegiatan operasional perusahaan secara utuh.

"Direksi RNI selaku pemegang saham secara penuh dapat menetapkan arah perusahaan dengan merumuskan kebijakan yang bersifat strategis, sehingga pengembangan perusahaan secara grup dapat direncanakan lebih terprogram dan terarah," ujarnya.

RNI bergerak di empat bidang usaha, yaitu agroindustri, farmasi dan alat kesehatan, perdagangan dan distribusi, serta properti.

Saat ini RNI sebagai perusahaan induk memiliki 13 anak perusahaan.

Dalam bidang agroindustri, RNI memiliki dan mengelola 10 pabrik gula yang tersebar di Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur, perkebunan sawit dan perkebunan teh serta beberapa pabrik pengolahan produk hulu dan samping berbasis tebu.

Di bidang perdagangan dan distribusi, RNI memiliki anak perusahaan dengan cabang-cabang yang terdapat di kota besar seluruh Indonesia dan gerai-gerai mini market dengan nama Rajawali Mart dan Waroeng Rajawali.

Sedangkan bidang farmasi dan alat kesehatan meliputi pabrik obat, pabrik alat suntik dan kondom.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015