Seperti untuk kapas, kami akan taruh Cikarang Dry Port sehingga akan lebih efisien. Pengusaha skala kecil dan menengah yang mengambil dalam volume tidak terlalu banyak, tetap dilayani denga harga yang tetap kompetitif,"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menunjukkan keseriusannya dalam merancang dan membangun persediaan cadangan atau "buffer stock" untuk kebutuhan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) guna menjaga ketersetiadaan bahan baku.

"Seperti untuk kapas, kami akan taruh Cikarang Dry Port sehingga akan lebih efisien. Pengusaha skala kecil dan menengah yang mengambil dalam volume tidak terlalu banyak, tetap dilayani denga harga yang tetap kompetitif," kata Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kemenperin Harjanto di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, Kemenperin akan menggandeng kementerian dan beberapa lembaga seperti bea cukai dan instansi pajak agar pengurusan dokumen menjadi satu atap.

Dari sisi kontribusi, industri TPT, alas kaki dan penyamakan kulit merupakan salah satu sektor strategis, mengingat peranannya dalam perolehan devisa ekspor non migas sebesar 17,32 miliar dollar AS.

Penyerapan tenaga kerja tercatat sebesar 15,1 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur serta memberikan kontribusi sebesar 1,89% terhadap PDB nasional.

Pengembangan industri selama ini juga melibatkan beberapa asosiasi seperti Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO), Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) serta Asosiasi Barang Jadi Kulit Indonesia (ABJINDO).

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015