Jakarta (ANTARA News) - Sekertaris Jendral Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Ngadiran, meminta pemerintah segera mengungkap kasus beras sintetis karena akan mengancam pasar beras tradisional.

"Ini bisa mengancam pasar tradional," kata Ngadiran dalam sebuah diskusi bertema "Kejahatan Beras Sintetis" di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu.

Ia mengatakan pasar tradisional menjadi yang paling disorot ketika terjadi kasus makanan berzat berbahaya, sementara pasar modern juga tidak terawasi dengan baik.

"Setiap ada (kasus zat berbahaya) yang menjadi sasaran adalah pedagang pasar tradisional. Saya tidak anti terhadap pasar modern, tapi pasar tradisonal akan semakin tersisih. Faktanya teman-teman pedagang eceran kekurangan pembeli karena (konsumen) pindah ke pasar modern." keluh Ngadiran.

Ngadiran meminta seluruh pedagang pasar dan pembeli untuk saling menjaga dan waspada karena sejumlah kasus makanan berzat berbahaya kerap terjadi.

"Ada formalin, ada boraks, ada narkoba, kawan-kawan kami para pedagang harus waspada," katanya. "Layani pembeli yang bertanya karena interaksi itu tidak akan ditemukan di pasar modern."

Bagi pedagang, kata Ngadiran, harus selalu memeriksa barang dagangannya karena sudah menjadi kewajiban penjual memberikan produk terbaik kepada konsumen.

"Tidak akan menambah harga untuk memeriksa barang dagangan," katanya.

Di sisi lain, Ngadiran menilai kejadian ini memiliki sisi positif karena pedagang dan rakyat menjadi lebih jeli dan memaksa pemerintah sering turun ke lapangan untuk memeriksa pasar.

"Tanpa ada kejadian ini maka semua akan tidur, minimal pejabat sidak (inspeksi mendadak) ke pasar. Ini tidak perlu dibesarkan tapi segera dicermati dan selesaikan," jelasnya.

Pewarta:
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015