Bojonegoro (ANTARA News) - Puluhan warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terpaksa diungsikan, akibat sebuah sumur minyak Sukowati di Desa Campurejo, Kecamatan Kota, mengeluarkan gas beracun H2S (Hidrogen Sulfida), Jumat.

"Sumur minyak Sukowati 21 mengeluarkan gas H2S tidak lama, tapi penanganan untuk mengatasi kebocoran gas berlangsung sekitar 30 menit," kata "Security Government Relation" Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) Yoga S Utama, di lokasi kejadian.

Ia menjelaskan sumur minyak Sukowati 21 mengeluarkan gas terjadi sekitar pukul 19.30 WIB dan keboran yang terjadi berhasil di atas jajaran JOB PPEJ pukul 20.00 WIB.

"Karena arah angin ke selatan, maka ketika sumur minyak mengeluarkan gas, yang terkena dampaknya warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, yang berada di selatannya," jelas dia.

Namun, ia membantah kalau gas beracun H2S yang keluar dari sumur minyak Sukowati 21, dalam konsentrasi besar.

"Konsentrasinya kecil, sebab kalau besar jelas akan banyak warga yang menjadi korban," katanya, menegaskan.

Dari data yang diperoleh, akibat sumur minyak Sukowati, mengeluarkan gas, sekitar 40 warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, yang sebagian besar ibu-ibu, diungsikan menuju ke Balai Desa Campurejo, Kecamatan Kota.

Satu warga atas nama Semi (70), terpaksa harus menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina, yang lokasinya, juga di Desa Campurejo. Keluhan warga yang mengungsi, sebagian besar mengaku, merasa mual-mual dan pusing, setelah mencium bau mirip telur busuk.

"Warga yang menjalani perawatan di RS Ibnu Sina tidak sampai pingsan. Hanya karena sudah tua, kemudian kita bawa ke RS Ibnu Sina untuk menjalani rawat inap," jelas dokter JOB PPEJ Tofan.

Puluhan warga yang mengungsi di Balai Desa Campurejo, akhirnya kembali ke rumahnya masing-masing, setelah sempat menjalani parawatan dari tim medis JOB PPEJ. Dalam kejadian itu, puluhan petugas jajaran kepolisian resor (polres), juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), melakukan penjagaan di sejumlah lokasi.

"Yang jelas kondisi sudah terkendali. Adanya kebocoran sudah teratasi dan tidak berkembang," kata Kapolres Bojonegoro AKBP Hendri Fiuser, yang berada di Balai Desa Campurejo, Kecamatan Kota.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/Louis Rika
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015