Jakarta (ANTARA News) - Politisi PDI-Perjuangan (PDIP) Sukur H Nababan menegaskan jabatan wakil ketua umum tidak akan dibahas pada Kongres IV PDIP di Bali, 9-12 April 2015.

"Saya pribadi tidak sepakat adanya jabatan waketum tersebut, dan posisi itu tidak masuk dalam program Kongres. Kami hanya membahas program-program lima tahun ke depan, dan mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum," kata Sukur saat mengklarifikasi adanya jabatan Waketum.

Sukur juga memastikan tidak ada persaingan atau perpecahan antara Presiden Jokowi dengan Ketum PDIP Megawati dalam merebut kursi satu di partai mocong putih di Kongres.

"Kader PDI-P solid. Jokowi mendukung Megawati memimpin kembali PDI-P,” kata anggota DPR Fraksi PDI-P DPR, di Jakarta, Rabu.

Menurut Sukur, figur Megawati masih sangat dibutuhkan partai sebagai perekat kader di partai.

"Megawati adalah figur yang konsisten dengan ideologinya, sehingga memiliki karisma kuat sebagai perekat di internal partai. Kalau tidak ada beliau, saya khawatir partai bisa terpecah dan diobok-obok pihak luar," ujarnya.

Terkait pencalonan Megawati, Sukur menjelaskan, bahwa pencalonan Megawati tidak dikondisikan dan dipaksakan. Tetapi ini semua keinginan kader partai di tanah air yang menghendaki beliau memimpin kembali partai. Kenapa, karena partai masih membutuhkan Megawati.

"Mayoritas kader menghendaki Megawati bersedia maju kembali menjadi ketua umum," tegas wakil Sekjen ini.

Megawati, kata Sukur, telah berhasil melakukan regenerasi kepemimpinan kaum muda di partai. Diantaranya, Jokowi menjadi presiden, Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah, Rano Karno sebagai Plt Gubernur Banten dan lainnya.

"Regenerasi kepemimpinan muda berhasil dilakukan oleh Megawati dan PDI-P masih membutuhkan figur beliau memimpin partainya ke depan," katanya.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015