Sidoarjo (ANTARA News) - Hasil inventarisasi Dinas PU Cipta Karya Sidoarjo, total kerugian atas bangunan sekolah negeri SD, SMP dan SMU di kawasan Porong yang terendam lumpur Lapindo mencapai Rp22,5 miliar. Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Sidoarjo, Ir Sulaksono di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Senin, mengemukakan, semua kerugian itu telah diinventarisir dan siap untuk diklaim ke Lapindo Brantas Inc, selaku penanggungjawab penggantian kerusakan akibat luapan lumpur panas. Selain menginventarisir kerugian bangunan sekolah, PU Cipta karya Sidoarjo juga telah mendata prasarana lingkungan yang rusak dengan total kerugian mencapai Rp595.903.000. "Semua kerugian ini kami inventarisir untuk persiapan data, jika sewaktu waktu nanti dibutuhkan," ungkapnya. Tentang rencana pembangunan kembali prasarana sekolah dan lingkungan yang rusak, dirinya mengaku belum mengetahui, karena semua perencanaan yang akan dilaksanakan tergantung pada jumlah penduduk yang ada dan jumlah kebutuhan. Khusus untuk anak sekolah, ia mengaku, kesulitan untuk melacak keberadaan mereka, karena tidak jelas penyebarannya. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan penguatan dan penambahan bangunan bagi sekolah yang menjadi sasaran relokasi siswa. Saat ini, warga korban rata-rata sudah mendapatkan uang kontrak dari Lapindo, sehingga keberadaan mereka pun secara otomatis sudah menyebar ke mana-mana, termasuk anak-anak yang dulunya sekolah di tempat sekolah yang kini sudah terendam lumpur. "Kita mau bangun sekolah di mana belum tahu. Seandainya di Candi dijadikan alternatif sekolah, maka kami akan menambah dan memperkuat sekolah itu," paparnya. Ia menuturkan, dari beberapa sekolah negeri yang telah diinventarisir, memang ada beberapa bangunan yang tidak masuk dalam daftar inventarisir, diantaranya bangunan balai desa yang menjadi aset desa serta sekolah-sekolah swasta yang telah mengajukan klaim sendiri ke Lapindo. Perlu diketahui, sejak terjadi bencana luapan lumpur, jumlah sekolah yang terendam mencapai 37 sekolah, sembilan diantaranya merupakan sekolah negeri, yaitu SDN Jatirejo 1 dan 2, SDN Siring 1 dan 2, SDN Kedungbendo 2 dan 3, SDN Renokenongo 1 dan 2 serta SMPN Porong 2. (*)

Copyright © ANTARA 2006