Pangkalan Bun, Kalteng (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah menyiapkan personel tambahan jika dibutuhkan di Pangkalan Bun untuk membantu evakuasi korban dan bangkai pesawat AirAsia QZ 8501.

"Belum ada penurunan (jumlah personel), justru kalau dibutuhkan lebih banyak maka kita sudah siapkan. Beberapa dokter juga kami minta selalu stand by misalkan ada pergantian," kata Wakil Kepala Polda Kalteng, Komisaris Besar Polisi Muhammad Ikhsan di Pangkalan Bun, Senin.

Pesawat AirAsia QZ 8501 berpenumpang 155 orang ditambah tujuh kru, hilang kontak pada Minggu pagi setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura.

Sejak ada dugaan awal pesawat nahas itu jatuh di perairan Kalimantan Tengah dan kemungkinan korban akan dievakuasi ke Pangkalan Bun sebagai daerah terdekat dengan lokasi kejadian, Polda langsung menyiagakan personel mereka, termasuk mengirim personel mereka dari Palangka Raya.

"Saat ini personel kami di sini ada 175 orang, di samping personel Polres Kotawaringin Barat. Polres terdekat juga sudah kami beritahu kalau sewaktu-waktu dibutuhkan maka mereka harus selalu siap," kata Ikhsan.

Personel kepolisian bergabung dengan tim gabungan di semua posko yang ada untuk membantu penanganan musibah ini. Seperti di RSUD Sultan Imanuddin, Polda mendirikan tenda besar di halaman rumah sakit sebagai posko anggota mereka yang membantu evakuasi jenazah dan pengamanan di rumah sakit tersebut.

Begitu pula di Landasan Udara Iskandar dan Pelabuhan Panglima Utar, kepolisian juga disiagakan.

Sebagian juga membantu pencairan dan evakuasi jenazah menggunakan armada mereka di laut, baik di perairan Kotawaringin Barat, bahkan hingga ke perairan kabupaten di sekitarnya.

Hingga Minggu malam, sudah ada 34 jenazah yang berhasil dan diterbangkan ke Surabaya. Sampai siang ini belum ada penambahan jenazah yang dievakuasi.

Pencarian dan evakuasi oleh tim gabungan sering terkendala cuaca buruk di laut yaitu gelombang tinggi hingga lebih dari empat meter.

Pewarta: Norjani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015