Sidney (ANTARA News) - Perdana Menteri Australia Tony Abbott memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak menghindari dia untuk membicarakan tewasnya warga Australia karena ditembakjatuhnya Malaysia Airlines MH17 di Ukraina.

Bulan lalu Abbott sudah bersumpah untuk menuntut Presiden Rusia bertemu secara bilateral pada KTT G20 di Brisbane pekan depan, kendati Moskow belum menjawab tuntutan itu.

"Dia tidak akan mampu menghindar dari pembicaraan, jadi mau tidak mau kami akan punya pertemuan bilateral, apakah itu dalam koridor (KTT G20) atau dalam suasana yang lebih formal," kata Abbott kepada koran The Australian.

"Yang saya cari adalah (pertemuan) bilateral yang tepat pada kesempatan pertama."

Kendati demikian, Abbott tak menginginkan G20 digelayuti oleh perseteruan mereka. Sementara itu sejumlah sumber menyatakan kedua kepala pemerintahan akan bertemu secara bilateral pada KTT APEC di Beijing Senin pekan depan.

"Yang tak ingin saya lakukan adalah mengganggu sesi G20 dengan argumen pribadi antara Australia dan Rusia," kata Abbott.

"Tetapi saya akan berusaha bertemu secara bilateral dengan dia pada peluang sedini mungkin yang akan menjadi kesempatan untuk menjabarkan bahwa betapa pentingnya masalah itu bagi Australia, dan juga Belanda, Malaysia dan semua negara yang punya orang (penumpang yang menjadi korban) MH17, bahwa akan ada kerja sama penuh dalam penyelidikan.

"Dan andai penuntutan kriminal menjadi kabur, maka bekerjasama secara penuhlah dengan negara-negara itu," tegas Abbott.

Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di atas wilayah Ukraina timur pada Juli lalu sehingga menewaskan 298 awak dan penumpangnya. Kebanyakan penumpang adalah warga Belanda, sedangkan Australia kehilangan 38 orang akibat tragedi itu, demikian AFP.






Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014