Bandung (ANTARA News) - Untuk mengungkap kasus putusnya kawat listrik tegangan tinggi (SUTET) yang terjadi di lintasan Jalan Tol Cikampek-Purwakarta beberapa waktu lalu, pihak Polda Jabar kini tengah memeriksakan potongan kawat tersebut ke Puslabfor Mabes Polri. "Pemeriksaan dan penelitian tengah dilakukan Puslabfor Mabes Polri.Ini dimaksudkan guna mengungkap apakah kawat berdiameter 18 cm tersebut putus akibat faktor alam, kelalaian PLN atau ada pihak lain yang memotongnya", kata Direktur Reserse Kriminal Polda Jabar Kombes Pol Djaswardhana kepada pers di Mapolda Jabar di Bandung, Kamis. Menurut Direskrim, terlalu dini bila ada pihak-pihak yang berpendapat bahwa kasus putusnya kawat SUTET (Saluran Udara Tegangan Esktra Tinggi) tersebut akibat sabotase, karena bagaimanapun, berdasarkan penelitian sementara, kawat tersebut cukup besar dan bertegangan tinggi. Jadi kecil kemungkinan bila ada pihak lain yang memotongnya secara manual dengan gergaji. "Kawat bertegangan tinggi itu bila didekati manusia dari jarak dua meter saja sudah terasa setrumannya, jadi kalau ada orang iseng memotong dengan gergaji, kecil kemungkinannya. Untuk itu perlu adanya penelitian secara seksama", katanya. Ia berpendapat, ada dua kemungkinan lain penyebab putusnya kawat tersebut, yakni karena adanya kelelahan logam akibat faktor alam atau ada kelalaian pihak PLN yang memasang kawat itu. "Oleh karena itu permukaan potongan kawat tersebut perlu diteliti secara laboratoris", ucapnya. Dia menilai, bila permukaan potongan kawat itu tidak rata atau ada bekas gerjajian, berarti memang ada pelaku yang dengan sengaja memotongnya, namun bila potongannya terdapat serpihan atau agak lancip-lancip, diduga karena faktor alam dan kelelahan logam", katanya. Untuk pembuktiannya, kata dia, pihaknya masih menunggu hasil Puslabfor Mabes Polri dan pihaknya juga akan berkonsultasi dengan pakar logam. "Kalau ditemukan adanya faktor alam dan kondisi kawat yang menyebabkan terputusnya kawat tersebut, kami akan meminta pihak PLN untuk memeriksa seluruh jaringan SUTET yang ada, terutama yang melintas di jalan raya atau tempat publik lainnya", ucapnya. Dalam kesempatan itu, dia mengatakan, jika ada unsur kelalaian dari pihak PLN, pihaknya juga tidak akan segan-segan memeriksa perusahaan tersebut, karena perusahaan itu yang paling bertanggungjawab.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006