Semarang (ANTARA News) - Kuota siswa baru di sejumlah SMA dan SMP negeri di Kota Semarang pada tahun ini bertambah, yakni dari kalangan eks-rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI).

"Sekarang kan sudah tidak ada RSBI. Kuota siswa yang diterima juga ikut menyesuaikan," kata Kepala Bidang Monitoring dan Pengembangan Dinas Pendidikan Kota Semarang Taufik Hidayat di Semarang, Senin.

Ia menjelaskan kuota penerimaan siswa baru di RSBI hanya berkisar 24-28 siswa/kelas, sementara sekolah standar nasional (SSN) atau reguler diperbolehkan menerima siswa maksimal 36 orang/kelas.

Dengan tidak adanya lagi RSBI, kata dia, automatis kuota penerimaan siswa baru di sekolah eks-RSBI harus menyesuaikan dengan kuota sekolah reguler, yakni menerima maksimal 36 siswa/kelas.

Setidaknya ada delapan eks-RSBI di Kota Semarang, yakni SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, dan SMA Negeri 4, kemudian SMP Negeri 2, SMP Negeri 5, SMP Negeri 9, dan SMP Negeri 21 Semarang.

"Pada penerimaan peserta didik (PPD) tahun lalu, eks-RSBI sudah bertambah kuota siswanya, namun masih penyesuaian, yakni 32 siswa/kelas. Untuk PPD tahun ini, sudah full 36 siswa/kelas," katanya.

Sekretaris Panitia Penerimaan Peserta Didik (PPD) Kota Semarang 2014 itu menjelaskan penyesuaian kuota di eks-RSBI tentu tidak bisa begitu saja dilakukan meski pada PPD tahun lalu RSBI sudah dihapus.

"Ya harus bertahap. Pada PPD tahun lalu, kuota eks-RSBI sudah ditambah jadi 32 siswa/kelas, tahun ini baru disesuaikan full sebagaimana kuota di SSN menjadi 36 siswa/kelas," kata Taufik.

Kepala SMA Negeri 2 Semarang Waino membenarkan adanya penambahan kuota siswa di eks-RSBI pada tahun ini, termasuk di sekolah yang dipimpinnya dari semula 32 siswa/kelas menjadi 36 siswa/kelas.

"Ya, seiring penghapusan RSBI kan menempatkan sekolah-sekolah eks-RSBI sama dengan sekolah reguler, termasuk kuota siswa baru. Pada PPD tahun ini, kami menyediakan sebanyak 14 kelas," katanya.

Berdasarkan penghitungan, penambahan kursi di SMA Negeri 2 Semarang pada tahun ini mencapai sebanyak 54 siswa dari 14 kelas yang disediakan, terdiri atas 11 kelas IPA dan tiga kelas IPS.

"Kalau ditotal, kuota kami tahun ini 504 siswa. Kebetulan, tahun ini kami tidak menyediakan kelas Bahasa karena berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu memang tidak ada peminatnya," kata Waino.

(KR-ZLS/H015)

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014