Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali mengemukakan bahwa Arab Saudi akan dijadikan sebagai pintu gerbang produk ekspor usaha kecil dan menengah (UKM) untuk kawasan Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tengah dan Eropa Timur. "Mungkin Mekkah dan Madinah yang akan jadi pintu masuk produk UKM ke Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Eropa Timur," kata Menkop, di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Selasa. Ia mengemukakan hal itu setelah tiba dari pertemuan para duta besar Indonesia di kawasan Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan dan Eropa Timur di Arab Saudi 20-23 September 2006 bersama dengan Menpan Taufiq Effendi. Pertemuan yang difasilitasi Dubes RI untuk Arab Saudi dihadiri oleh sebagian besar dubes di kawasan itu dan 60 perwakilan Indonesia. Dari pantauan secara langsung, Menkop menilai bahwa barang-barang yang dijual di kota Mekkah dan Madinah merupakan produk UKM. UKM Indonesia dapat memproduksi barang yang dijual seperti sajadah, tikar, tas, sandal, sepatu, garmen, makanan dan minuman. Harganya pun dapat bersaing. "Dalam pertemuan itu, para Dubes RI dan kepala perwakilan RI sangat antusias dan optimistik dapat membantu pemasaran produk UKM di negara di mana mereka bertugas," kata Suryadharma. Oleh karena itu, menteri minta para Dubes di Asia Selatan, Asia Tengah, dan Eropa Timur untuk menentukan kota yang akan dijadikan pintu masuk dan pusat distribusi produk UKM di masing-masing kawasan. Guna merealisasikan hal itu, Menkop meminta para duta besar untuk memikirkan kemudian menetapkan pintu-pintu masuk bagi produk ekspor UKM. Selain itu, pihaknya juga akan mendirikan trading house (kantor dagang) bagi produk ekspor UKM ke mancanegara. "Dalam APBN 2007 akan dialokasikan dana Rp50 miliar bagi UKM di antaranya akan dialokasikan untuk pendirian trading house bagi UKM," kata menteri. Trading house yang dimaksud oleh Menkop dan UKM Suryadharma Ali ialah supermarket besar seperti Carrefour di mana semua produk yang dijual adalah produk Indonesia. "Saya sudah minta kepada Dubes RI untuk Arab Saudi agar mempelajari aturan perdagangan di sana. Apakah mesti bekerja sama dengan mitra lokal, apakah Indonesia dapat investasi 100 persen, semuanya akan dipelajari dulu oleh Dubes," katanya. Produk UKM yang berpotensi ekspor ialah sarung, pakaian, produk garmen lainnya, sandal, tas, makanan dan minuman ringan. Selama ini, produk dari India, Cina dan Bangladesh yang menyerbu ke kota suci umat Islam sedunia. Sementara itu, Menpan mengemukakan pada pertemuan para dubes dan kepala perwakilan RI bahwa kinerja mereka akan dinilai dari kemampuannya untuk meningkatkan ekspor Indonesia, pelayanan terhadap TKI, peningkatan Wisman ke Indonesia.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006