Banjarmasin, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Pelaku pembunuhan mahasiwi kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dalam sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan dituntut selama 20 tahun penjara.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Banjarmasin, Hazmi SH di Banjarmasin, mengatakan, tuntutan 20 tahun penjara itu sudah sesuai dengan perbuatannya yang telah menghabisi nyawa korbannya.

Dikatakan, tuntutan 20 tahun yang diberikan terhadap terdakwa yang diketahui bernama Choirul Mualimin alias Oyong (25) itu sudah sesuai dengan berkas acara tuntutan.

Selain itu juga, dalam berkas acara terdakwa Oyong, terdapat pasal 339 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan kematian korbannya bernama Lucky Daniar Enggarvani (19).

Bukan itu saja, didalam berkas terdakwa juga terdapat pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian, dari dua pasal tersebut sudah ada dasar terdakwa bisa dituntut selama 20 tahun penjara.

"Dalam tuntutan Oyong sudah ada pertimbangan sebelum dibacakan didepan majelis hakim, dan yang sesuai dengan perbuatannya itu, maka JPU menaruh tuntutan seperti itu," terangnya kepada Antara.

Hazmi terus mengatakan, untuk menguatkan tuntutan itu karena terdakwa telah melakukan pembunuhan yang mana didahului dengan suatu perbuatan melawan hukum dan juga dapat dihukum.

Terdakwa juga mempersiapkan diri untuk menghindar atau melepaskan diri dari segala tuntutan hukum, dengan menngelabui seolah-olah dia tidak melakukan perbuatan tersebut.

"Dengan dibacakannya tuntutan itu, terdakwa melalui kuasa hukumnya dari LKBH Unlam Banjarmasin, meminta waktu seminggu untuk mempersiapkan pembelaan," ucapnya.

Diketahui, Oyong ditangkap atas perbuatan kejinya yang menghabisi nyawa mahasiswi kedokteran tersebut hingga tewas beberapa waktu lalu dengan jasad ditemukan bersimbah darah diatas tempat tidur dirumah korban yang berlokasi di jalan Raya Banjar Indah, Komplek Green Residen, Jumat (4/10).

Untuk Oyong terdakwa yang menghabisi nyawa korban dengan 14 kali tusukan dileher maupun di tubuh korban itu merupakan seorang buruh bangunan yang bekerja didepan rumah korban. 

Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014