Surabaya (ANTARA News) - Badan Liga Sepakbola Indonesia (BLI) diminta meninjau ulang tempat pertandingan final Copa Indonesia 2006 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada Sabtu (16/9), karena kondisi sosial sebagian masyarakat Sidoarjo yang kurang kondusif saat ini akibat musibah luapan lumpur panas. Permintaan itu disampaikan Manajer Arema Malang, Satriyo Budi Wibawa kepada ANTARA News di Surabaya, Selasa, saat dikonfirmasi persiapan timnya menghadapi laga final Copa Indonesia 2006. "Kalau kami, semuanya apa kata yang Maha Kuasa. Tapi kalau boleh memberi saran, BLI sebaiknya meninjau ulang lokasi final Copa Indonesia, terkait situasi sosial masyarakat di Sidoarjo yang kurang kondusif," katanya. Arema Malang yang juara bertahan Copa Indonesia 2006 sudah memastikan satu tempat di partai puncak turnamen tahunan tersebut, setelah mengungguli PSMS Medan dengan "aggregat gol" 5-3. Setelah bermain imbang 1-1 pada pertemuan pertama di Medan pekan lalu, tim "Singo Edan" mampu mengalahkan PSMS dengan skor 4-2 pada "second leg" di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Malang, Senin (11/9). Di partai puncak, tim besutan Benny Dollo ini masih menunggu pemenang antara Persija Jakarta dengan Persipura yang akan memainkan pertandingan ke dua, Selasa (12/9) petang di Jayapura. Pada pertemuan pertama, Persija hanya bermain 1-1 melawan Persipura di Jakarta pekan lalu. Satriyo menilai agak kurang etis menggelar partai final Piala Indonesia di Sidoarjo, sementara sebagian masyarakat "Kota Udang" tersebut saat ini sedang kesusahan akibat musibah semburan lumpur panas Lapindo Brantas Inc. "Ribuan warga Sidoarjo yang kini menjadi korban luapan lumpur, tentu memerlukan rasa empati dari sesama anak bangsa. Masak kita malah pesta pora di final Piala Indonesia, rasanya kok kurang etis dan nggak enak dengan warga Sidoarjo," katanya. Namun, manajemen Arema menyerahkan sepenuhnya keputusan akhir pada BLI selaku otoritas pengelola kompetisi sepakbola nasional. Satriyo juga membantah apabila permintaan meninjau ulang lokasi final tersebut, karena khawatir terjadi gesekan suporter, terutama kemungkinan hadirnya suporter dari Surabaya (bonekmania).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006