Ada 45 juta warga NU yang memiliki hak pilih di Indonesia,"
Balikpapan (ANTARA News) - Ali Masykur Musa, peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat mengandalkan kaum Nadhliyin sebagai kantong suaranya.

"Ada 45 juta warga NU yang memiliki hak pilih di Indonesia," kata Ali Masykur di Balikpapan, Kamis.

Nadhliyin adalah sebutan bagi muslim Indonesia yang berafiliasi kepada organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nadhlatul Ulama (NU).

Basis utama NU, antara lain di Jawa Timur. Di Kalimantan, Kalimantan Selatan adalah daerah tradisional NU. Pada masa Orde Baru, perlu 4 kali pemilu bagi Golkar untuk mengalahkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), fusi dari partai-partai Islam di masa Orde Lama dimana warga NU menitipkan suaranya.

Cak Ali, panggilan akrabnya, sampai hari ini masih ketua Ikatan Sarjana NU. Ia selama 10 tahun menjadi anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa, partai yang dianggap mewakili suara kaum Nadhliyin dalam era reformasi.

Ali Masykur Musa juga sempat memimpin PKB versi Gus Dur hingga 2010 sebelum kemudian dipilih menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Selain warga NU, Ali Masykur juga menghitung Jawa Timur sebagai daerah basisnya.

"Saya orang Jawa Timur soalnya," sebutnya seraya tersenyum. Ali Masykur Musa lahir di Tulungagung, 51 tahun yang lalu.

Bukan kebetulan Jawa Timur dengan sejumlah pesantren besar dan berpengaruh, juga menjadi salah satu basis ummat Nadhlatul Ulama.

Keberadaan perantau asal Jawa Timur yang hampir selalu ada di seluruh Indonesia, juga menjadi perhitungan Cak Ali.

Dalam kunjungan ke Balikpapan, Cak Ali menyempatkan diri mampir ke Pondok Pesantren Syaichona Cholil di Sepinggan. Pondok pesantren yang dikelola oleh masyarakat perantauan dari Madura-Jawa Timur itu juga memiliki Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah. (*)

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014