Pemerintah Botswana tidak ingin memiliki hubungan dengan sebuah pemerintahan yang terus-menerus memperlihatkan ketidakperdulian terhadap hak-hak asasi para warga negaranya."
Gaborone, Botswana (ANTARA News) - Negara di Afrika bagian selatan, Botswana, memutuskan hubungannya dengan Korea Utara setelah adanya laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini bahwa Korut melakukan pembunuhan massal, perbudakan serta menyebabkan kelaparan terhadap warganya.

Pemutusan hubungan itu langsung diberlakukan pada hari Rabu, lapor AFP.

"Pemerintah Botswana tidak ingin memiliki hubungan dengan sebuah pemerintahan yang terus-menerus memperlihatkan ketidakperdulian terhadap hak-hak asasi para warga negaranya," demikian bunyi sebuah pernyataan.

Sebelumnya pada tahun lalu, Botswana menghentikan kerjasama bilateral dengan Korea Utara "sebagai akibat dari ancaman yang ditimbulkan negara itu terhadap perdamaian dan keamanan internasional."

Keputusan Gaborone itu diambil setelah munculnya laporan keras oleh PBB yang menyebutkan secara rinci tindakan berupa "pembasmian, pembunuhan, perbudakan, penyiksaan, pemenjaraan, pemerkosaan, pengguguran kandungan secara paksa serta kekerasan-kekerasan seksual lainnya" di negara totaliter yang memiliki persenjataan nuklir itu.

"Botswana menyampaikan simpati yang paling dalam kepada rakyat Korea Utara, yang saat ini mengalami perlakuan yang tidak manusiawi di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un."


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014