Blitar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur akan mendirikan enam posko bencana mengantisipasi jika Gunung Kelud meletus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Katidjan, Selasa mengatakan posko itu antara lain di kecamatan terdampak, yaitu Nglegok, Gandusari, Ponggok, dan Garum.

"Satu posko kami dirikan di kantor BPBD Kabupaten Blitar dan di pendopo," katanya.

Pihaknya juga menyebut, pemerintah daerah sedang menyiapkan segala keperluan jika Gunung Kelud (1.731 mdpl) meletus. Selain lokasi evakuasi untuk warga, juga disiapkan untuk tempat evakuasi bagi ternak mereka.

Katidjan juga menyebut, tim saat ini masih rapat untuk memastikan lagi tentang persiapan dan selanjutnya akan meninjau lokasi pengungsian.

Sejumlah lokasi yang akan digunakan adalah bangunan milik pemerintah seperti balai desa, maupun fasilitas umum seperti masjid, mushala, sampai sekolah.

"Untuk asumsi awal sekitar 32 titik tempat pengungsian. Yang kami cari, struktur bangunan harus kuat dan untuk finalnya masih kami matangkan," ucap Katidjan.

Ia juga menyebut, untuk saat ini masih melakukan pendataan pasti jumlah warga yang harus mengungsi. Di daerah ini, terdapat ratusan warga yang tempat tinggalnya sangat dekat dengan kawasan Gunung Kelud, mulai yang berjarak 5 kilometer, 10 kilometer, sampai 15 kilometer.

Jarak terdekat permukiman warga dengan Gunung Kelud adalah 5 kilometer terdapat di dua desa yaitu Desa Sumberasri di Kecamatan Nglegok, serta Desa Karangrejo di Kecamatan Garum.

Sementara, untuk jarak 10 kilometer terdapat di Kecamatan Gandusari, Garum, dan Nglegok, dan jarak 15 kilometer terdapat di Kecamatan Ponggok.

Pihaknya untuk hari ini juga akan turun ke lapangan langsung mengecek kondisi bangunan yang akan dijadikan sebagai tempat evakuasi warga.

Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah terdampak letusan Gunung Kelud. Pada pengalaman letusan sebelumnya, tingkat kerusakan akibat letusan gunung yang pernah meletus secara "efusif" atau tertahan itu cukup parah.

PVMBG telah menetapkan kenaikan status Gunung Kelud dari waspada menjadi siaga. Kenaikan itu dipicu terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut, terhitung sejak Senin (10/2) pukul 16.00 WIB.

Sementara itu, kondisi kegempaan di Gunung Kelud pada Selasa (11/2) mulai pukul 24.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB terjadi 16 kali gempa vulkanik dalam, 95 kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa tektonik jauh, dengan suhu air mencapai 56,3 derajat selcius.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014