Roma (ANTARA Newes) - Wakil Sekretaris Jendral PBB untuk urusan kemanusiaan pada Senin menyuarakan kekecewaannya atas kegagalan masyarakat internasional menjamin keamanan laluan bantuan bagi warga sipil di kawasan konflik Suriah.

Valerie Amos dalam pertemuan mengenai bantuan untuk Suriah di Roma mengungkapkan "kekecewaannya bahwa pembicaraan pekan lalu di Jenewa - yang fokus pada masalah politik - tidak menunjukkan kemajuan di sisi kemanusiaan," lapor AFP.

Pembicaraan antara pemerintah Suriah dan delegasi oposisi penuh dengan "potensi untuk membangun kepercayaan antara kedua belah pihak", namun berakhir tanpa "kemajuan dalam masalah akses menuju komunitas yang terkepung."

Menteri Luar Negeri Italia Emma Bonino yang menjadi tuan rumah pertemuan itu, mengungkapkan keputusasaannya mengenai pemblokiran jalur bantuan meski obat-obatan, makanan dan transportasi yang diperlukan sudah tersedia.

"Segala sesuatu tidak berjalan maju. Sebaliknya kami harus mengakui bahwa masyarakat internasional sudah gagal dalam menjamin akses untuk bantuan kemanusiaan yang diperlukan," kata Bonino.

"Semuanya sudah siap dibawa ke Suriah untuk mengurangi penderitaan" namun diplomasi dan negosiasi sudah gagal menjamin akses, imbuh dia.

"Pertanyaannya bukan apakah kita memiliki cukup obat-obatan, makanan, transportasi untuk distribusi. Semua itu sudah siap, jadi kita yang kena getahnya," kata Bonino.

Bonino memberikan komentarnya itu setelah pembicaraan selama 10 hari di Jenewa tanpa hasil, gagal mencapai kesepakatan untuk memberi akses lebih luas bagi bantuan kemanusiaan, terutama di kawasan yang terkepung seperti Kota Tua Homs.

Negara-negara Barat tengah merencanakan sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB terkait masalah tersebut, yang diperkirakan siap pekan ini.

Masalah yang mendesak adalah nasib sekitar tiga juta orang yang terjebak di wilayah-wilayah terjadinya pertempuran, atau yang diblokade oleh pasukan pemerintah maupun pemberontak.

"Pelanggaran hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional membuat krisis Suriah menjadi tragedi kemanusiaan paling parah di masa kini dalam hal jumlah warga sipil yang terlibat," kata Bonino.

Meski tidak menjadi agenda dalam pembicaraan Jenewa, bantuan telah memasuki kamp pengungsi Palestina yang terkepung di Yarmuk, pinggiran kota Damaskus.

Namun truk-truk PBB yang membawa cukup makanan untuk lebih dari 2.500 orang yang terjebak di Kota Tua Homs tidak mendapat akses masuk dari pemerintah Suriah, yang khawatir bantuan tersebut akan jatuh ke tangan "teroris bersenjata" di kota itu.

Kota Homs dikepung sejak Juni 2012 setelah para pemberontak di kota itu bangkit menentang rejim.

Tidak ada kemajuan sejauh ini mengenai evakuasi, yang oleh pihak oposisi dikhawatirkan sama saja dengan mengusir populasi dari kawasan yang dikuasai pemberontak.

Pihak oposisi mengatakan konvoi bantuan harus diizinkan membagikan pasok bantuan kepada warga sipil yang ingin tinggal di wilayah mereka yang tengah menjadi ajang pertempuran.


Penerjemah: Sri Haryati

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014