Pekalongan (ANTARA News) - Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan serta Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, hingga Minggu masih terendam banjir menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan ini sejak Jumat hingga Minggu pagi.

Ribuan rumah penduduk Pekalongan dan Batang tergenang air sehingga memaksa mereka untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Puluhan rumah warga di Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, tergenang air dengan ketinggian lebih dari 30 cm. Rumah warga ini lokasinya berhimpitan dengan Sungai Sepait yang alirannya meluber hingga ke permukiman warga. Selain itu, posisi rumah juga jauh lebih rendah daripada permukaan jalan.

Sejumlah rumah tampak tertutup ditinggalkan penghuninya yang mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Bupati Pekalongan Amat Antono memberikan sembako kepada warga Siwalan yang menjadi korban banjir.

Sementara itu pesta pernikahan warga Desa Jatimalang, Novi dan Udin, Minggu siang, terpaksa digelar di tengah banjir yang melanda desa itu. Panggung tempat mempelai menerima ucapan selamat seolah berdiri di atas sungai karena semua permukaan jalan digenangi air setinggi 20 cm.

Permukiman penduduk yang terendam banjir juga terlihat di Kota Pekalongan.

"Sejak Jumat ((17/1) sampai siang ini (Minggu) hujan terus turun sehingga banjir tak kunjung surut," kata Subhan, warga Tirto Kota Pekalongan.

Gedung lama Kopindo di Jalan Raya Wiradesa-Kota Pekalongan digunakan untuk lokasi pengungsian sementara dan pos kesehatan. Puluhan warga memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan.

Selain Pekalongan, sebagian wilayah di Kabupaten Kendal juga terendam banjir. Genangan air juga terlihat di kawasan kota Kendal, bahkan air meluber hingga ke jalan raya sehingga membuat arus lalu lintas tersendat.

Kendaraan roda empat mengular lebih dari 4 kilometer mulai dari menjelang masuk kota hingga keluar dari Kendal kota menuju Pekalongan.

Guyuran hujan selama beberapa hari terakhir ini juga menyebakan jalan pantura, mulai dari Pekalongan hingga Kendal, mengalami kerusakan cukup parah.

Hampir di sepanjang jalur tersebut permukaannya berlubang relatif cukup dalam dan bergelombang. Setidaknya, di sepanjang jalur itu pula ada tiga truk yang mengalami patas as roda akibat terseok di jalan berlubang atau karena mengangkut muatan melebihi kapasitas.

Pewarta: Achmad Zaenal M
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014