Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pemerintah provinsi akan "membersihkan" pengatur lalu lintas tidak resmi yang sering disebut "Polisi Cepek" atau "Pak Ogah".

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menawarkan pekerjaan sebagai tukang parkir kepada para "Polisi Cepek" yang bersedia meninggalkan pekerjaan lamanya. 

"Kami tawarkan dua kali UMP kok kalau mereka mau, karena mereka itu belum tentu mau karena biasa kerja sehari dapat Rp500 ribu," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, pengatur lalu lintas tidak resmi yang membandel melakukan aksinya, apalagi kedapatan mempersilakan pengendara melintasi palang perlintasan kereta akan ditangkap.

"Kalau enggak mau, kita tangkepin aja. Di Jakarta ini enggak perlu latihan otak, tapi latihan otot nyali dan otot jantung aja," kata Ahok geram.

"Itu mesti kita tangkepin semua, di Jakarta ini banyak orang tidak bekerja tapi punya banyak uang. Tinggal prit-prit dua tiga jam di perempatan dapat Rp250 ribu," katanya.

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013