Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Dr Hendig Winarno mengatakan kedelai hasil pengembangan nuklir yang dilakukan pihaknya lebih aman dibandingkan kedelai transgenik.

"Melalui teknik mutasi radiasi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Hendig di Jakarta, Senin.

Kedelai hasil mutasi radiasi tidak perlu dikhawatirkan karena secara genetik setelah dilakukan radiasi tidak ada yang berubah.

Berbeda dengan kedelai transgenik karena untuk memperbaiki gen kedelai, disisipi gen dari makhluk lain.

"Misalnya kedelai di Amerika Serikat, disisipi gen ikan yang berasal dari Amerika Selatan. Untuk ras tertentu, bisa menjadi penyebab alergi," jelas dia.

Bahkan hingga saat ini, lanjut dia, belum ada izin untuk menanam benih kedelai transgenik.

Dia menjelaskan radiasi pada kedelai hanya dilakukan pada generasi pertama. Kemudian dilakukan seleksi dan pemurnian.

Pada generasi ke-empat dan ke-lima dilakukan pengujian kualitas.

Keunggulan varietasnya akan diketahui setelah melalui pengujian hingga generasi ke sepuluh sampai menjadi benih.

Pewarta: Indriani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013