Bojonegoro (ANTARA News) - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur mengerahkan sejumlah anggota Satpol PP untuk menjaga semburan minyak mentah di lokasi pengeboran di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Minggu.

Satpol PP dikerahkan untuk berjaga di lakasi mengingat semburan minyak itu mudah terbakar, kata Kepala Kantor Satpol PP Pemkab Bojonegoro, Kusbiyanto.

"Jelas lingkungan di sekitarnya rusak, sebab kandungan yang keluar mengotori kawasan hutan di daerah setempat. Kami sudah mengimbau agar masyarakat tidak mendekat, sebab kalau terlalu dekat bisa menimbulkan pusing," katanya.

Menurut dia, semburan yang keluar dari sumur minyak 67 D PT Spektra Abadi Mukti tersebut berwarna coklat, selain minyak mentah cairan itu juga mengandung zat-zat lain.

Semburan dari sumur itu mencapai ketinggian sekitar 70 meter lebih. "Perbandingannya lebih banyak airnya dibandingkan minyak mentah," jelasnya.

Sumur minyak tersebut mulai menyemburkan minyak mentah bercampur air sejak Sabtu (16/11/13) sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut data, kata Kusbiyanto, Spekta Abadi Mukti telah mengebor sumur minyak baru di lapangan minyak peninggalan Belanda dengan kedalaman pengeboran 400 meter.

"Besar kemungkinan ada kesalahan dalam melakukan pengeboran," ujarnya.

Sementara Sekretaris KUD Sumber Pangan Kecamatan Kedewan Sugeng Priyanto menjelaskan, pengeboran sumur minyak nomor 67 D dengan kedalaman 400 meter sudah selesai sepekan lalu.

"Semburan mulai terjadi ketika sumur minyak sedang ditimba," jelasnya.

Menurut dia, semburan disebabkan ada sebuah alat yang berfungsi untuk menambah tekanan dari dalam yang belum dipasang.

Sekarang, katanya, material semburan diarahkan ke tempat penampungan dan airnya dialirkan ke sungai setelah minyak dipisahkan.

"Biasanya terjadinya semburan seperti ini akan berlangsung selama dua hari," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Bojonegoro Tedjo Sukmono mengaku pihaknya sudah mengambil contoh material yang keluar dari sumur minyak itu untuk diteliti kandungannya.

"Kalau sekarang kita belum tahu apakah kandungan yang keluar dari sumur minyak itu berbahaya?," ucapnya.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013