Program MP3E1 tentang pembangunan ekonomi Bangsa Indonesia sampai 2025 dan tidak ada lagi daerah yang tertinggal,"
Lebak (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia bertujuan mengejar ketertinggalan dengan pemerataan pembangunan.

"Program MP3E1 tentang pembangunan ekonomi Bangsa Indonesia sampai 2025 dan tidak ada lagi daerah yang tertinggal," kata Hatta Rajasa pada acara Ground Breaking Proyek MP3EI Pabrik Semen Merah Puti PT Cemendo Gemilang di Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak, Banten, Rabu.

Menurut dia, program MP3EI yang diluncurkan pemerintah pada 2011 strategi dan sasaranya sangat jelas, cara mencapainya jelas, juga tujuan pembangunanya jelas sampai 2025.

Strategi pembangunan ekonomi bangsa Indonesia memiliki tiga pilar yakni pilar pertama menempatkan enam koridor pembangunan mulai zona Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Papua Barat, Bali, NTB dan NTT.

"Semua koridor itu tidak boleh lagi ada daerah yang tertinggal dan harus ada pemerataan antarkoridor itu," katanya.

Hatta mengatakan, pilar kedua dengan adanya pembangunan pelabuhan udara, pelabuhan laut, jalan tol dan semua diprioritaskan dengan menitikberatkan tidak menggunakan anggaran pemerintah.

Selama ini, kata dia, cara pandang orang pembangunan infrastuktur selalu identik dengan APBN.

"Kita mendorong swasta dan BUMN untuk mendanai pembangunan infrastuktur dan tidak menggunakan anggaran pemerintah," katanya.

Hatta juga mengatakan pilar ketiga yakni meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Selama ini, kata dia, keberhasilan program MP3EI sejak dua tahun diluncurkan sudah meresmikan perusahaan dengan nilai investasi Rp647 triliun dan ditargetkan 2014 mencapai Rp4.000 triliun.

"Nilai investasi itu belum juga dengan pabrik semen Merah Putih dengan investasi Rp7 triliun," katanya.

Hatta menjelaskan, selama ini pembangunan infrastuktur sebanyak 146 proyek dengan nilai investasi mendekati Rp300 triliun dan sisa sektor riil.

Mereka yang berinvestasi pembangunan infrastuktur itu adalah BUMN sekitar 26,08, swasta 35,08 persen dan pemerintah 15.03 persen.

Rekor terbesar pembangunan infrastuktur didanai swasta sekitar 35,08 persen, sehingga program MP3EI termasuk luar biasa.
(KR-MSR/N002)

Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013