Kita tak boleh membiarkan merosotnya nasionalisme dan moralitas bangsa
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI, Irman Gusman mengingatkan, seluruh elemen bangsa untuk menjaga agar jangan terjadi kemerosotan rasa nasionalisme dan moralitas untuk menegakkan harkat serta martabat bangsa Indonesia.

"Kita tak boleh membiarkan merosotnya nasionalisme dan moralitas bangsa," kata Ketua DPD RI Irman Gusman pada pidato pembukaan sidang bersama DPR-DPD RI, di Senayan Jakarta, Jumat.

Sidang bersama ini akan mengagendakan mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Sidang bersama tersebut selain para anggota DPD RI dan DPR RI hadir pula mantan Presiden B.J. Habibie, mantan Wapres Hamzah Haz, mantan Wapres M. Jusuf Kalla, mantan Ketua DPD RI Ginandjar Kartasasmita, mantan Ketua DPR RI Akbar Tandjung, Ketua KPK Abraham Samad, Gubernur BI Agus Martowardoyo, dan para duta besar perwakilan negara sahabat.

"Apakah kita sudah mengisi kemerdekaan itu sebagaimana mestinya untuk menegakkan harkat dan martabat bangsa? Marilah kita menatap jauh ke masa depan. Di manakah posisi Indonesia ketika memperingati satu abad kemerdekaan Indonesia nanti," kata Irman.

Dalam pidatonya Irman juga mengingatkan perlunya mengalakkan kembali koperasi untuk menopang perekonomian bangsa.

"Kita juga perlu berikan perhatian untuk membantu masyarakat untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM," kata Irman.

Irman juga mengapresiasi kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi dalam melakukan pemberantasan kasus-kasus korupsi. Namun, tambahnya, ternyata hal itu belum juga memberikan efek jera, terbukti dengan masih terus munculnya kasus-kasus baru.

"Kita harus menyempurnakan sistem ketatanegaraan dan memperbaiki undang-undang yang tak sesuai dengan konstitusi. Begitu juga soal keputusan MK RI yang memberikan kewenangan kepada DPD untuk ikut membahas RUU harus ditanggapi secara positif," kata Irman.

Selain sidang bersama DPD-DPR RI pada sore nanti juga akan disampaikan pidato Presiden SBY menyampaikan nota RAPBN 2014.

Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013