Ketombe dapat disebabkan oleh perubahan cuaca, ketidakseimbangan hormon, stres dan asupan makanan berlemak
Denpasar (ANTARA News) - Mengatasi masalah ketombe yang membandel tidak cukup hanya menggunakan shampo karena hanya bersifat menghilangkan sementara.

"Menghilangkan ketombe harus dibarengi dengan penggunaan serum dan tonik rambut untuk mengembalikan kesehatan kulit kepala," kata praktisi dan maestro perawatan rambut Rudy Hadisuwarno saat menjadi narasumber di depan ratusan anggota Dharma Wanita Provinsi Bali, di Denpasar, Jumat.

Menurut dia, zat anti ketombe pada shampo untuk penghilang ketombe akan larut bersama air ketika dibilas saat keramas, sehingga tidak akan efektif. Sedangkan serum selain dapat menghilangkan ketombe, sekaligus menutrisi batang rambut, melindungi, memperbaiki, melembutkan dan mengkilatkan rambut.

"Ketombe dapat disebabkan oleh perubahan cuaca, ketidakseimbangan hormon, stres dan asupan makanan berlemak. Ketombe juga bisa menular lewat sisir dan bantal. Oleh karena itu, saya sarankan agar jangan bertukar-tukaran sisir dengan orang lain," ujarnya.

Rudy menyampaikan berdasarkan hasil survei, sekitar 95 persen wanita di Indonesia masih mengalami berbagai permasalahan rambut, mulai dari ketombe, rambut rontok, rambut kering, hingga ujung bercabang.

"Rambut yang bermasalah banyak dipicu oleh pewarnaan rambut, pengeringan dan pelurusan, tanpa dibarengi dengan perawatan rambut yang benar," katanya.

Dari 95 persen wanita yang mengalami kerusakan rambut, hanya 28 persen wanita yang sadar bahwa tindakan yang dilakukan terhadap rambutnya (pelurusan dan pengeringan) berdampak negatif.

Sementara itu Penasihat Dharma Wanita Provinsi Bali Ayu Pastika mengatakan tujuan menggelar acara tersebut untuk menambah pengetahuan ibu-ibu terkait teknik perawatan rambut karena menjadi mahkota perempuan.

"Cantik dan sehat akan mendorong wanita lebih percaya diri dan mandiri. Harapan kami, makin banyak wanita Bali yang modern dalam artian tetap bisa bekerja di ranah luar domestik, namun tidak mengesampingkan peran sebagai ibu di rumah tangga. Akhirnya bisa berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan negara," ujarnya istri dari Gubernur Bali itu.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013