"PP IPNU mengutuk keras perilaku itu..."
Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) mengecam keras atas aksi penyerangan terhadap Pondok Pesantren Al Idrisiyyah di Cisayong Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu lalu (6/4), yang diduga dilakukan sekelompok orang mengatasnamakan organisasi massa Islam.

"PP IPNU mengutuk keras perilaku itu yang telah dianggap mencederai keberadaan lembaga pendidikan Islam tersebut," kata Ketua Umum PP IPNU, Khairul Anam, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Selain itu, katanya, aksi penyerangan tersebut tidak mencerminkan masyarakat yang berbudaya, terlepas apapun motifnya, karena tindakan anarkis dan main hakim sendiri tidak dibenarkan secara hukum, apalagi ini kejadian terhadap sebuah lembaga pendidikan Islam, yaitu pesantren.

Anam mengemukakan, pesantren, organisasi massa (ormas) dan komunitas muslim lain semestinya menjadi cermin moral dalam kehidupan masyarakat, dan bukan justru menunjukan sikap saling menghujat, menjatuhkan maup[un membenarkan aksi kekerasan.

"Kami akan menggalang solidaritas kaum santri untuk mengecam kejadian yang dialami Pondok Pesantren Al Idrisiyyah Tasikmalaya. PP IPNU meminta aparat pemerintahan menindak tegas mereka mengatasnamakan ormas yang berperilaku anarkis," katanya.

Selain itu, ia meminta, kepolisian mengusut tuntas pelaku kekerasan tersebut agar menjadi pelajaran di kemudian hari

Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait aksi massa yang melakukan penyerangan dan perusakan pondok pesantren Al-Idrisiyyah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Kami sedang mengumpulkan barang bukti untuk tindak lanjut penanganannya," kata Kepala Polisi Resort Kota Tasikmalaya, AKBP Iwan Imam Susilo, kepada wartawan.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013