Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 18 kandidat lolos seleksi calon penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahap dua, kebanyakan birokrat.

"Ada delapan orang yang berasal dari birokrat," kata anggota Tim Panitia Seleksi Penasihat KPK, Yunus Husein, di gedung KPK Jakarta, Kamis.

Pansel penasihat KPK memutuskan meloloskan 18 orang dari 32 kandidat yang mengikuti seleksi tahap dua pada Sabtu (23/3) untuk mengikuti seleksi selanjutnya.

"Kandidat selanjutnya mengikuti seleksi wawancara dengan pansel dan tes kesehatan pada 3-5 April 2013," kata Ketua Panitia Seleksi, Imam Prasodjo.

Masyarakat bisa mengirimkan tanggapan tentang kandidat melalui surel ke : panitia.penasihat@kpk.go.id atau lewat surat dengan tulisan "Tanggapan terhadap calon Penasihat" pada sudut kiri amplop ke Panitia Seleksi Penasihat KPK 2013 di gedung KPK Jl HR Rasuna Said kav C-1 Jakarta Selatan 12920.

"Tanggapan masyarakat kami tunggu hingga 7 Mei 2013, kami mengharapkan masukan yang terkait dengan integritas, kapasitas, kepemimpinan dan independensi dari masing-masing kandidat," katanya.

Ia menambahkan, panitia seleksi sudah melakukan penelusuran jejak calon bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat.

"Para calon juga sudah menyerahkan surat kuasa substitusi untuk mengecek laporan harta kekayaan penyelenggara negara," tambah Yunus.

Panitia seleksi, lanjut dia, juga akan mengirim surat ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk memeriksa transaksi keuangan pada calon.

Berikut nama kandidat yang lolos seleksi :

  1. Tumpal Gultom (birokrat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)
  2. Maman Setiaman Partaatmadja (birokrat/auditor)
  3. Evaristus Edy Setyo (birokrat dari Inspektorat Jenderal Bea Cukai).
  4. Ermansyah Djaya (birokrat/akademisi)
  5. Iskandar Lubis (TNI AL)
  6. Alpiner Sinaga (Polri)
  7. Abdul Kodir (birokrat)
  8. Agus Purwanto (pemerintah kabupaten)
  9. Zainal Arifin (mantan hakim/komisioner Komisi Yudisial)
  10. Mohammad Mu`tashim Billah (aktivis LSM)
  11. Arian Saptono (BUMN Bank Negara Indonesia)
  12. Suwarsono (akademisi)
  13. Slamet Wahyudi (jaksa)
  14. Afrizal (akademisi)
  15. Ahmad Ro`id (birokrat dari perpajakan)
  16. Hadry Harahap (swasta asuransi)
  17. Andy Rifai Achmad (birokrat)
  18. Idris (Polri)







Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013