Kami belum bisa melakukan penutupan. Lokasi itu belum resmi milik pemda. Secara tempat, ada di kawasan perhutani, dan biasanya dikelola warga desa setempat,"
Jombang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, belum berencana menutup lokasi wisata air terjun di Kecamatan Wonosalam, setelah adanya laporan dua remaja tewas tenggelam di sekitar lokasi tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang Nurhuda, Jumat, mengatakan air terjun itu masih masuk di wilayah Perhutani setempat dan belum ada pengelolaan resmi terutama dari pemda.

"Kami belum bisa melakukan penutupan. Lokasi itu belum resmi milik pemda. Secara tempat, ada di kawasan perhutani, dan biasanya dikelola warga desa setempat," katanya dikonfirmasi tentang tindak lanjut setelah temuan dua remaja tewas di lokasi wisata itu.

Ia mengatakan sudah menerjunkan tim ke lokasi kejadian. Ia sendiri juga akan memantau langsung lokasi tersebut, sehingga mengetahui dengan pasti tempat wisata itu.

Sementara itu, aparat kepolisian setempat sudah berhasil menemukan tubuh korban yang terseret air saat rekreasi di air terjun di Kecamatan Wonosalam.

Kepala Polsek Wonosalam AKP Yogas mengatakan korban meninggal yang ditemukan itu adalah Winda Pratiwi (20) warga Dusun Caruk Kulon, Desa Jabon, Kecamatan Jombang Kota.

"Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di sekitar lokasi wisata. Tubuhnya tersangkut di antara bebatuan tempat wisata itu," katanya.

Kasus kecelakaan itu terjadi pada Kamis (24/1). Awalnya, Winda datang dengan teman prianya yang bernama Arif Feri Hartono (20). Keduanya sengaja berkunjung ke air terjun yang ada di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, tersebut. Keduanya juga sempat mandi di bawah air terjun.

Keduanya diketahui tidak bisa berenang, sehingga tenggelam. Tubuh Arif yang merupakan warga Desa Sengon, Kecamatan Jombang Kota itu ditemukan sudah meninggal dunia pada Kamis tidak lama setelah kejadian, sementara tubuh Winda belum ditemukan.

Petugas juga berusaha untuk mencari tubuh Winda, namun karena terkendala cuaca pencarian dihentikan. Petugas baru melanjutkan keesokan harinya, tepatnya pada Jumat, dan tubuhnya berhasil ditemukan, walaupun dalam keadaan meninggal.

Petugas yang dibantu warga sempat mengalami kesulitan saat akan mengevakuasi tubuh Winda. Medan yang licin dan curam membuat evakuasi berjalan lambat.

Namun, petugas berhasil membawa jenazahnya ke tepi dan segera dibawa ke RSUD Jombang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi mengimbau pengunjung wisata agar berhati-hati saat berada di dekat lokasi, terlebih lagi ketika nekat mandi. Danau yang ada di tempat itu cukup dalam, sehingga jika tidak bisa berenang dikhawatirkan tenggelam. Petugas juga tidak bisa menutup tempat wisata itu dan hanya memberikan imbauan agar lebih hati-hati.
(KR-MSW/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013