Pontianak (ANTARA News) - PT Pertamina Wilayah Kalimantan Barat menyatakan, saat ini sedang melakukan uji coba penerapan kartu kendali jenis RFID (Radio Frequency Identification) untuk pembelian bahan bakar minyak bersubsidi pada dua SPBU di Kota Pontianak.

"Saat ini kami sedang melakukan uji coba penerapan kartu kendali untuk pembelian BBM bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Jalan Imam Bonjol dan Kota Baru," kata Sales Area Manajer PT Pertamina Wilayah Kalbar Putut Adiratno di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan, penerapan kartu kendali seperti itu agar bisa mengidentifikasi kendaraan bermotor yang melakukan pengisian BBM bersubsidi terhadap kedua SPBU tersebut.

"Dengan penerapan kartu kendali seperti ini, maka kendaraan bermotor tidak bisa lagi melakukan pengisian BBM bersubsidi dua kali dalam sehari," ujarnya.

Bagi siapa saja yang melakukan pengisian dua kali sehari, maka nosel "nozzel" di SPBU tidak mau bekerja atau istilahnya diblokir, sehingga sopir kendaraan tersebut harus mendaftar ulang lagi, katanya.

"Apakah registrasi ulang selama tiga bulan sekali, satu tahun sekali, tergantung kepada pihak pengelola SPBU," ungkapnya.

Menurut dia, Peraturan Gubernur Kalbar, telah mengatur pemberian jatah pengisian BBM bersubsidi, untuk jenis truk dan sejenisnya maksimal 100 liter setiap pengisian, sementara kendaraan roda empat pribadi sebanyak 40 liter/hari.

Sales Area Manajer PT Pertamina Wilayah Kalbar menyatakan, jika uji coba tersebut efektif, maka pihaknya akan melakukan uji coba penerapan kartu kendali kepada semua SPBU yang ada di Kota Pontianak.
(A057)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013