"Pasar modal Asia diperkirakan akan menguat."
Jakarta (ANTARA News) -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) memasuki 2013 berpotensi mengalami kenaikan dengan support-resistance berada di kisaran 4.295 hingga 4.345, kata
Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang.

Kenaikan indeks tersebut di satu sisi dipacu oleh tajamnya penguatan indeks Dow Jones pada 31 Desember 2012, jelas Edwin melalui pesan singkatnya di Jakarta, Rabu.

"Di sisi lain, penguatan ini juga didorong oleh adanya kesepakatan pada level Senat AS mengenai fiscal cliff, yang meloloskan kesepakatan anggaran bipartisan untuk mencegah potensi kontraksi ekonomi senilai 600 miliar dolar AS dalam bentuk kenaikan pajak dan pemotongan belanja negara," katanya.

Secara umum, ujar Edwin, kesepakatan perjanjian tersebut berisikan tindakan menaikkan pajak atas orang kaya di Amerika Serikat (AS), memperluas tunjangan pengangguran, dan menunda seluruh pemotongan belanja.

"Di lain pihak, kesepakatan ini akan membiarkan pajak gaji tetap dua persen, dan melakukan apa pun untuk mengatasi debt ceiling atau pagu utang AS," jelasnya.

Sementara iyu, Equity Research Associate PT Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja, mengungkapkan bahwa secara teknikal indeks diperkirakan bergerak menguat pada kisaran 4.264 hingga 4.340.

"Pasar modal Asia diperkirakan akan menguat didorong oleh adanya kemungkinan Jepang akan mengeluarkan stimulus, sementara nilai tukar yen melemah," ujarnya.

Untuk pasar domestik, ia mengemukakan, optimisme dari pemerintah terhadap ekonomi Indonesia pada 2013 diharapkan dapat terlaksana dan mendorong penguatan pasar.

BEI mencatat saham-saham yang layak diperhatikan pada perdagangan pada hari pertama 2013, antara lain PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Hexido Adiperkasa Tbk (HEXA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
(T.KR-IAZ)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013