Banda Aceh (ANTARA) - Pemangku kepentingan di Aceh menjadikan hari gizi nasional 2023 ke 63 menjadi momentum penting untuk menurunkan angka stunting di tanah rencong, salah satu upaya pencegahan dan penurunannya dengan rutin mengkonsumsi protein hewani.

"Hari gizi nasional ini menjadi momentum turunkan angka stunting dengan konsumsi protein hewani seperti daging, telur, dan susu yang memiliki sumber protein paling baik," kata Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Banda Aceh Sri Dewi Kurnilawati, di Banda Aceh, Selasa.

Hal itu disampaikan dalam peringatan hari gizi nasional yang diselenggarakan oleh Flower Aceh bersama UNICEF, TP-PKK Aceh, TP-PKK Kota Banda Aceh dan Dinas Kesehatan Aceh, di Banda Aceh.

Sri Dewi mengatakan peringatan hari gizi nasional momentum penting dalam meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi melalui gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan.

Baca juga: Pemkab Nagan Raya fokus turunkan stunting pada 2023

Baca juga: BKKBN: Bener Meriah tempat perkuat kolaborasi turunkan stunting Aceh


"Berdasarkan laporan studi status gizi Indonesia (SSGI) 2021, sebanyak 31,2 persen anak usia di bawah lima tahun (balita) di provinsi Aceh mengalami stunting," ujarnya.

Ia menyampaikan, salah satu upaya dalam pencegahan stunting adalah anak harus mendapatkan ASI eksklusif dan makanan pendampingnya (MPASI) pada usia enam bulan yang mengandung protein hewani, karena itu dapat membantu mencegah stunting pada bayi dan anak-anak.

Selain protein hewani, kata Sri Dewi, MPASI juga harus mengandung lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal.

"Pemberian MPASI yang tepat dapat membantu dalam mencegah stunting dan memberikan dukungan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan yang sehat dan bebas stunting," katanya.

Selain itu, kata Sri Dewi, protein hewani juga dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan, seperti asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan otot serta tulang.

“Harapan saya terbentuknya sinergi antara sektor pemerintah dan masyarakat sebagai aksi dalam pencegahan stunting di Aceh. Serta membangun kesadaran bersama dan perubahan perilaku masyarakat terkait konsumsi protein hewani sebagai salah satu langkah pencegahan stunting,” ujar Sri Dewi.

Sementara itu, Officer Nutrition UNICEF Aceh dr Natasya Phebe mengatakan makanan tinggi protein hewani merupakan salah satu upaya dalam mencegah stunting.

Semisal telur, kata dia, adalah salah satu sumber protein hewani terbaik, yang bisa menurunkan risiko stunting dan gizi buruk pada anak. Selain mempunyai kualitas protein terbaik, telur juga mengandung sembilan asam amino esensial dengan komposisi yang berimbang.

“Kelebihan telur yaitu sumber kolin (Vitamin B4) terbaik, kolin membantu merangsang pembentukan asetil-kolin dalam tubuh anak yang menentukan performa otak dalam berpikir, mengingat dan aktivitas otot. Serta mudah didapat dimana-mana dengan harga terjangkau,” demikian dr Natasya.*

Baca juga: BKKBN minta Aceh gotong royong turunkan stunting lewat BAAS

Baca juga: Kepala BKKBN: Aceh miliki pangan lokal melimpah untuk atasi stunting

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023