Jakarta (ANTARA News)- Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi menilai bahwa memasuki akhir minggu ke-3 bulan Puasa, harga beberapa bahan kebutuhan pokok stabil, bahkan sebagian ada yang lebih rendah dari harga rata-rata nasional.

Hal itu dia kemukakan setelah melakukan kunjungan kerja ke Pasar Blora, Jawa Tengah, Sabtu (11/8), seperti dilaporkan siaran pers Kementerian Perdagangan.

Harga minyak goreng curah di pasar Blora berkisar Rp. 10.500/kg dimana lebih rendah sekitar 8% dari harga rata-rata nasional yang berada di kisaran Rp. 11.400/kg.

Selain minyak goreng, Wamendag juga menemukan harga bahan kebutuhan pokok di pasar Blora secara umum tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan minggu lalu.

Bahan kebutuhan pokok yang harganya masih relatif stabil, antara lain beras jenis medium, gula pasir, daging sapi, daging ayam broiler, telur ayam ras, tepung terigu, cabe merah dan bawang merah.

“Kestabilan harga di pasar Blora ini didukung oleh pasokan bahan pokok yang cukup tersedia. Kami akan upayakan pasokan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar hingga H-1 dan pascaLebaran,” imbuh Wamendag di sela-sela kunjungannya.

Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo menjelaskan harga rata-rata bahan kebutuhan pokok di tingkat nasional. “Harga rata-rata minyak goreng curah di tingkat nasional pada Agustus 2012, misalnya, turun 0,60% menjadi Rp. 11.434/liter dibandingkan dengan harga rata-rata bulan sebelumnya. Kemudian, harga minyak goreng kemasan stabil pada kisaran harga Rp. 9.759/620ml,” kata Gunaryo.

Pasar Murah Selain memantau harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok di pasar Blora, pada hari yang sama  Wamendag beserta jajaran juga berkesempatan untuk membuka Pasar Murah khusus minyak goreng yang diadakan di Kantor Kodim 0721, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Penyelenggaraan pasar murah yang diprakarsai oleh PT. Sinar Mas dan GP Ansor ini menjual paket kemasan 2 literan produk minyak goreng “Bintang 9” dengan harga Rp. 18.000 atau Rp. 9.000/liter.

Produk minyak goreng “Bintang 9” ini merupakan produk hasil kerjasama PT. Sinar Mas dengan GP Ansor.

Proses produksi minyak goreng tersebut dilakukan oleh PT. Sinar Mas, namun pemasarannya terbatas hanya di kantong-kantong GP Ansor.

Wamendag mengapresiasi inisiatif PT. Sinar Mas dan GP Ansor tersebut, terutama atas kontribusi PT. Sinar Mas selama enam tahun terakhir dalam menyalurkan sekitar 27,1 juta liter minyak goreng untuk membantu masyarakat kurang mampu di berbagai kota di Indonesia.

Produk minyak goreng “Bintang 9” pertama kali diluncurkan pada Februari 2012, dan per April 2012 mulai diperkenalkan ke masyarakat lewat kegiatan Pasar Rakyat. “Kami berharap kehadiran produk “Bintang 9” ini dapat membantu menstabilkan harga minyak goreng di pasaran,” kata Wamendag.

(ANTARA)

Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012