Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jatim, Imam Utomo, memanggil Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Syamsul Mapareppa dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Surjadi Sumawirja, Rabu, berkaitan dengan rencana unjuk rasa ribuan buruh 1 Mei mendatang. Pertemuan di rumah dinas gubernur itu berlangsung usai gubernur terlebih dulu bertemu dengan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI dan pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim. Kapolda Jatim ketika ditemui usai pertemuan itu mengatakan, pertemuan dirinya dengan gubernur bersama Pangdam membicarakan pengamanan Pilkada di Tuban, pengamanan Hari Buruh dan pengamanan rutin-rutin yang lainnya. Untuk pengamanan unjuk rasa buruh, Kapolda mengatakan, pihaknya akan menurunkan petugas di sentra-sentra politik, DPRD, kantor gubernur, kemudin ke perusahaan-perusahaan yang sering menjadi sasaran pemaksaan-pemaksaan unjuk rasa buruh. "Gubernur bilang pengamanan agar dilakukan sebaik mungkin. Untuk daerah rawan unjuk rasa buruh adalahh daerah yang suka diganggu," tandasnya. Kapolda mempersilahkan para buruh melakukan unjuk rasa karena dijamin hakknya oleh undang-undang. "Silahkan saja berunjuk rasa tetapi yang penting tidak anarkhis. Kalau terbukti anarkhis, kami tangkap," katanya. Menurut informasi, belasan ribu buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Buruh dan Rakyat Jawa Timur Menggugat (KBRJT-M), siap menggelar aksi demonstrasi (demo) untuk memperingati Hari Buruh pada 1 Mei mendatang. "Estimasi massa kurang lebih 15.000 orang, terdiri atas 12 elemen buruh dan mahasiswa dari Surabaya, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan, dan Malang Raya," kata juru bicara KBRJT-M, Rudi Asiko.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006