Jakarta (ANTARA) - Indonesia Science Center (ISC) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali menggelar Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) Jabodetabek dan Banten pada tahun ini usai dua tahun vakum karena kendala pandemi COVID-19.

"Akhirnya tahun ini kompetisi roket air diselenggarakan secara offline, setelah dua tahun vakum karena pandemi COVID-19," kata Direktur Operasional Indonesia Science Center (ISC) Didik Adiarsah melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Kompetisi itu kembali digelar tahun ini pada 24-25 September di gedung ISC/PP-IPTEK yang berlokasi dalam area Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Ia mengatakan kompetisi roket air bertujuan untuk mewadahi potensi bidang sains bagi generasi muda untuk terus berkembang dan turut berperan serta dalam kemajuan teknologi di bidang antariksa.

Kegiatan itu juga digelar sebagai tahap awal kompetisi roket air selanjutnya, yakni Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) dan Kompetisi Roket Air Internasional se-Asia Pasifik (KRAI) yang tahun ini diselenggarakan secara online oleh Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) November 2022.

"Kegiatan ini selain dilakukan di wilayah DKI Jakarta dan Banten juga diselenggarakan di beberapa provinsi di Indonesia, yang diselenggarakan masing-masing Science Center Daerah (SCD)," ujarnya.

Baca juga: Peneliti BRIN: Teknologi di lahan kering NTB terus dikembangkan.

Kompetisi roket air merupakan ajang adu keterampilan pelajar usia 12-16 tahun dalam pembuatan dan peluncuran roket air yang diselenggarakan secara berjenjang dari tingkat Regional, Nasional, hingga Internasional.

Roket air digunakan sebagai media dalam menjelaskan prinsip sains yang dikenal dengan Hukum Newton.

Kompetisi tingkat Jabodetabek dan Banten 2022 diikuti oleh sebanyak 359 orang pelajar yang berasal dari 109 sekolah dari tingkat SD-SMA se-derajat. Kompetisi terdiri atas dua sesi, yakni pembuatan roket air dan peluncuran roket air.

Pada 24 September 2022 para peserta dibekali pelatihan dalam kegiatan workshop pembuatan roket air. Para peserta membuat satu unit roket, kemudian dilanjutkan dengan membuat satu unit roket kompetisi.

Roket air terbuat dari bahan botol plastik berkarbonasi dengan jumlah minimal sebanyak dua botol yang akan dirakit menjadi satu bagian badan (body) roket air.

Badan roket dilengkapi dengan sirip yang terbuat dari bahan infraboard atau sterofoam tebal yang dipotong dan dibentuk seperti sirip roket pesawat ulang alik.

Desain sirip roket bentuknya dapat bermacam-macam tergantung dari kreativitas para peserta, namun dalam kompetisi ini bentuk sirip roket sudah ditentukan oleh panitia ISC.

Setiap sekolah, diberikan kesempatan melakukan uji coba peluncuran sebanyak 1 kali dan memilih 1 perwakilannya.

Pada 25 September 2022, para peserta melakukan dua kali peluncuran roket air. Penilaian akan diambil dari jarak yang terdekat dengan target.

Jarak dari titik luncur ke target adalah sepanjang 50 meter. Setelah penilaian, 50 peserta dengan skor terbaik wilayah Jabodetabek dan Banten berhak mengikuti ke Kompetisi Roket Air Nasional.

Pemenang terbaik dari masing-masing wilayah akan menuju tingkat nasional yang akan diselenggarakan pada 8 Oktober 2022 di Indonesia Science Center (ISC), Jakarta.

ISC sebagai science center pertama di Indonesia dan salah satu wahana pembelajaran iptek bagi masyarakat, khususnya generasi muda memiliki peran strategis dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sesuai dengan visi dan misi negara.

Selain kegiatan kompetisi roket air masih banyak lagi peragaan dan program sains yang disajikan oleh ISC kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pengetahuan iptek masyarakat.

Baca juga: ITS gandeng Unhas-BRIN-Petrokimia kembangkan sorgum unggul
Baca juga: BRIN dukung InaRI Expo sebagai ruang ekspresi inovator Indonesia
Baca juga: BRIN gandeng perguruan tinggi siapkan SDM Iptek

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022