Batam (ANTARA News) - Adik kandung Ketua Umum Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi Muktamar Semarang Kyai Haji Abdurrahman Wahid, Lily Chadijah Wahid, terlempar dari bursa kandidat Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama dalam kongres ke-15 organisasi itu di Batam, Kepulauan Riau. Sidang yang membahas tata tertib kongres dan pemilihan ketua umum di arena kongres Asrama haji Batam, Kamis, memutuskan kandidat ketua umum harus memenuhi syarat pernah menjadi pengurus harian di wilayah dan pusat selama minimal satu periode serta memperoleh dukungan sedikitnya dari 99 cabang. Lily Wahid yang disebut-sebut mendapat dukungan dari PKB versi muktamar Semarang tidak memenuhi persyaratan pertama karena selama ini Lily tidak pernah duduk di pengurus harian, baik pusat maupun wilayah di Muslimat NU, organisasi perempuan yang berada di jajaran organisasi NU. Lily Wahid di Muslimat NU menjabat Ketua Umum Induk Koperasi wanita, Lembaga ekonomi Ormas Perempuan yang beranggotakan lebih kurang 16 juta perempuan. Dengan gagalnya Lily, maka saat ini Khofifah Indar Parawansa menjadi kandidat paling berpeluang untuk menduduki posisi Ketua Umum Muslimat NU yang sebelumnya juga dijabat olehnya. Namun, mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan itu tetap dibayangi dua kandidat lainnya, yakni Mahfudhoh Aly Ubaid dan Machsusoh Tosari Wijaya, yang keduanya meerupakan anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kedua pesaing Khofifah tersebut tetap memiliki peluang karena selain merupakan kader senior muslimat NU, juga tergolong "berdarah biru" di kalangan NU karena mereka merupakan keturunan para kiyai berpengaruh di NU. Mahfudhoh yang dinilai memiliki peluang lebih besar dibanding Machsusoh, menyatakan siap bertarung dengan Khofifah. Namun, ia mengatakan akan melihat peta dukungan di arena kongres. "Selain melihat peta dukungan, saya juga akan mempertimbangkan manfaat dan mudharatnya. Kalau memang lebih banyak mudharatnya, maka saya akan mendukung kandidat yang memiliki visi dan misi yang sama dengan saya," tuturnya menjawab wartawan. Mahfudhoh yang merupakan putri salah seorang pendiri organisasi NU, KH Wahab Hasdullah, mengakui visi dan misinya tidak jauh berbeda dengan milik Khofifah Indar Parawansa. Pemilihan Ketua Umum Muslimat NU akan dilaksanakan pada Sabtu malam. Kubu yang bersikeras untuk "menggolkan" tata tertib kandidat ketua umum yang mengharuskan terlebih dahulu menjadi pengurus harian itu dimotori oleh Jawa Timur yang merupakan pendukung Khofifah. Namun, peserta dari cabang Madiun, Jawa Timur, membantah kengototan mereka untuk mengganjal Lily Wahid. Menurut mereka, pihak mereka hanya ingin Muslimat dipimpin oleh kader yang telah berjuang bersama-sama dengan muslimat.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006